31 | thousand-level illusion

443 64 9
                                    

injoon yang kini mengenakan tudung kepala berwarna biru gelap mendorong pintu batu yang menghubungkan istana dal dan hutan ansong. di belakangnya, jaemin yang menutupi kepalanya dengan kardigan biru mengikuti. begitu pintu itu tertutup kembali, jaemin dan injoon menghela napas lega.

"langit ini, tanah ini, dan udara yang segar ini! rasanya sudah lama aku tidak merasakannya!" injoon memutar-mutar tubuhnya senang, kemudian menepuk lengan jaemin, "hei, kau benar-benar sangat dihormati ya. sepanjang jalan ke sini, pengawal yang melihat wajahmu langsung membiarkan kita pergi begitu saja."

"kau tidak tahu saja. tadi aku merasa sangat gugup. untung saja ada bandana changshin milikmu ini. ayo segera pergi." mereka berjalan sembari bergandengan tangan serta menggerak-gerakkan tangan mereka ke depan dan ke belakang.

SRAK

suara langkah kaki di atas dedaunan kering yang asalnya beberapa meter dari kedua lelaki manis itu membuat jaemin menahan langkah mereka dan meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan injoon agar tak mengeluarkan suara dulu. bayangan seseorang yang dikawal oleh beberapa pengawal mulai muncul di hadapan mereka. mata keduanya sedikit membelalak ketika melihat dengan jelas tampang orang tersebut.

 mata keduanya sedikit membelalak ketika melihat dengan jelas tampang orang tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ia orang kota laut." bisik jaemin sembari melepaskan gelang tulang melati dari pergelangan tangannya untuk diserahkan pada injoon secara diam-diam, "ambil benda ini. ini bisa melindungi keselamatanmu."

deokjun tak mengeluarkan sepatah kata pun. ia hanya mengeluarkan cambuk ajaibnya untuk menghantam mereka. melihat itu, jaemin langsung maju ke depan injoon dengan wajah yang diusahakan tetap terlihat tenang, "aku yang mengambil buku kehidupan itu dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan injoon. jika kau ada masalah, cari aku saja."

pupil mereka membesar ketika deokjun dan cambuknya yang ia seret semakin mendekat. jaemin menoleh ke belakang dan mendorong injoon pelan, "kau kabur saja, injoon."

lelaki mungil itu segera pergi walaupun ia mengkhawatirkan jaemin karena begitu melihat bandana changshin di kepala sang peri, deokjun langsung melemparkan cambuknya. jaemin membelalak dan berusaha melindungi kepalanya menggunakan tangan. alhasil, tangannya kini telah terkena cambuk milik seo deokjun yang memiliki kecepatan melayang yang luar biasa.

raja bulan menghentikan langkahnya di salah satu lorong istana dal. ia menggulung lengan pakaiannya dan ekspresinya tetap datar ketika melihat luka besar terbentang di tangannya.

"itu pasti peri jaemin." kuanlin yang melihatnya berubah khawatir.

"yang mulia!" injoon berlari-lari dan berlutut di hadapan jeno dengan panik, "cepat tolong jaemin! orang kota laut—"

injoon tak perlu menyelesaikan kalimatnya karena sang raja bulan segera pergi dari hadapannya.

🔍

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now