17 | lee jeno, moon clan

562 98 23
                                    

20 votes, 5 comments yuk coba, baru besok update lagi. kalo ga sampe, besok libur update dulu ya, lovelies

🌒

meja di teras kuil sasung kini dipenuhi gelas-gelas dan piring-piring cemilan. jaemin menuangkan sedikit minuman di gelas jeno dan ia sedikit tersentak ketika lelaki itu sudah tiba.

"nono, kau sudah datang. cepat duduk."

jeno agak heran melihat jaemin yang nampaknya cukup menuangkan banyak usaha untuk mempersiapkan semua hidangan di meja. jaemin yang peka dengan keadaan itu langsung menjelaskan.

"aku sudah lulus ujian peri dengan tidak mudahnya. tentu saja harus merayakannya dengan baik. kemari, aku akan menjamumu minum arak."

lelaki yang awalnya bersidekap di depan pintu mulai berjalan mendekati meja dan langsung duduk bersama peri bunga di hadapannya yang tersenyum ramah.

"ini arak surgawi yang disimpan oleh guruku. minumlah." jaemin menyerahkan salah satu gelas kecil pada jeno.

jeno menatap jaemin dengan tatapan mengintimidasi sehingga peri itu agak menurunkan pandangannya, "kutanya padamu. lubang pohon di pohon takdir itu sebenarnya benda apa?"

"bukankah kau sudah mendengarnya saat peri donghyuck datang hari itu? itu bukan lubang pohon, melainkan cermin langit yang bisa meramal masa depan."

"meramal masa depan? apakah tepat?"

"mengapa kalian menanyakan ini?"

"kau hanya perlu menjawab."

"tepat. tidak pernah salah."

untuk apa aku menanyakan ini? siluman bunga bisa menikah dengan minhyung atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganku. tidak. yang kupedulikan bukan pernikahan, melainkan mantra sihir. jika mantra ini tidak dipatahkan, aku tidak bisa mengizinkannya menikah dengan minhyung. jika sampai itu terjadi, langit sooyoon akan memiliki kelemahanku. batin jeno.

"nono, aku ingin bersulang denganmu." suara peri bunga itu membuatnya tersadar dari lamunannya, "gelas pertama ini untuk berterima kasih karena kau sudah banyak kali menyelamatkanku. ayo bersulang."

jeno menurut. ia mengambil gelasnya dan jaemin membenturkan ujung gelas mereka pelan. raja bulan itu mengendus cairan yang ada di dalam sana, kemudian menatap jaemin dengan tatapan tajamnya, membuat peri yang telah menenggak habis minumannya itu nampak cemas.

"benar-benar arak yang bagus."

"kalau begitu, cepat minum araknya." jaemin kembali bersemangat, malahan terlalu bersemangat. jeno masih saja memandanginya dan tak menyentuh arak itu sehingga membuat jaemin salah tingkah, "maksudku, karena itu arak yang bagus, minumlah yang banyak. lihat, aku sudah menghabiskannya."

jeno memandang gelas kosong milik jaemin dan langsung menenggak araknya. jaemin dengan semangat langsung menuangkan arak ke gelas lelaki itu lagi, membuat jeno menatapnya heran.

"gelas kedua ini untuk air embun dan sup ratusan bunga yang kau masak untukku."

mereka kembali bersulang, namun gelas milik jeno terjatuh, menumpahkan araknya ke lantai.

dan setelahnya, lee jeno jatuh tak sadarkan diri dengan peri jaemin yang menatapnya bersalah.

🌒

🎧maudy ayunda - perahu kertas

sungai leetae

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now