20 | anger

551 92 21
                                    

aula utama istana dal, laut changyoon

lee jeno sedang berdiri sembari memandangi air mancur di dekat singgasananya ketika kuanlin menghampiri.

"yang mulia, yang mulia sungchan meminta untuk bertemu. beliau bilang ingin mengembalikan benda suci laut changyoon, cincin yoyu. sekarang beliau sudah ada di luar aula."

"biarkan ia masuk."

seorang lelaki bertubuh tinggi berjalan masuk dengan membawa kotak berukir emas yang terbuka. di tengah kotak tersebut terdapat cincin dengan permata hitam di atasnya.

wajahnya terlihat muak, namun ia tetap berlutut di hadapan sang raja bulan sembari mengangkat kotak di tangannya, "salam, yang mulia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

wajahnya terlihat muak, namun ia tetap berlutut di hadapan sang raja bulan sembari mengangkat kotak di tangannya, "salam, yang mulia."

kuanlin segera menghampiri lelaki yang berlutut itu, namun jeno menahannya, "biarkan ia memberikannya sendiri padaku."

"baik."

sungchan, lelaki bertubuh tinggi itu, bangkit berdiri. tatapannya dan lee jeno saling bertabrakkan dengan sengit. kakinya sudah melangkah maju, namun ia kembali menariknya sehingga lee jenolah yang kini maju ke arahnya. matanya sedikit membelalak karena itu.

"kenapa? kau takut aku akan membunuhmu?" tanya jeno ketika melihat ekspresi itu, "kau adalah adik kandungku."

"bagaimana mungkin orang yang tidak ragu membunuh ayahnya demi kedudukan raja bulan bisa berbelaskasihan padaku, adik kandungnya?"

"saat aku tidak ada, laut changyoon tidak memiliki pemimpin dan kau menggantikan kedudukan raja bulan untuk sementara. apakah itu bukan merebut kekuasaan?" tanya jeno.

"aku ingin mewakilkan laut changyoon untuk bertanya pada kakak. 30 ribu tahun yang lalu, jika kakak tidak dibunuh oleh klan khayangan, mengapa kakak tidak langsung kembali ke laut changyoon untuk mengatasi seluruh situasi yang terjadi? sebagai raja bulan, mengapa kakak diam saja padahal kakak tahu bahwa terjadi kekacauan di laut changyoon?" sungchan menatap jeno dengan tatapan benci.

"kau ingin menanyakan hal ini padaku?" jeno menatapnya tajam.

"sungchan tidak berani." lelaki muda itu menurunkan pandangannya, kemudian menaikkannya lagi, "aku ingin meminta kakak untuk menghilangkan keraguanku pada kakak dan memberi penjelasan pada rakyat laut changyoon."

"mengapa aku harus menjelaskan tindakanku pada kalian?"

"kuharap semua perbuatan yang mulia bisa layak untuk benda suci klan bulan ini." sungchan menyerahkan kotak berisi cincin di tangannya. tangan kanan jeno sudah terangkat untuk mengambilnya, namun sungchan dengan sengaja menjatuhkannya, "sungchan pamit dulu."

jeno menatap kepergian sang adik yang baru saja bersikap kurang ajar padanya dengan tatapan yang sulit diartikan. kuanlin mendekati dan mengambilkan cincin yang terjatuh ke lantai untuknya.

"yang mulia, yang mulia sungchan begitu tidak sopan. jangan-jangan beliau bermaksud untuk tidak setia?"

"biarlah." jeno mengambil cincin dari kotak di tangan kuanlin, lalu memasangkannya di jari telunjuk, "ia hanya ingin membunuhku."

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now