75 | the broken hearts of the knights

276 39 4
                                    

peri donghyuck terkesiap ketika injoon menggunakan sihir kecilnya untuk menyadarkannya kembali. kini ia telah terbaring di tempat tidurnya sendiri dengan sang adik yang duduk di tepinya.

"ayah." donghyuck langsung bangkit berdiri, namun injoon segera menahannya.

"jangan dikejar lagi. bukankah ia sudah memberitahumu? ia sudah pergi menyerahkan diri."

"kau membuatku pingsan?" tanya donghyuck curiga.

"ayahmu berharap kau pergi. ia menjamuku dengan makanan dan minuman enak selama berhari-hari. aku hanya membantunya saja." injoon memainkan tali di pakaiannya dengan santai.

"kau menelantarkannya begitu saja? kau berbicara seakan-akan itu bukan urusanmu. ia juga ayahmu." donghyuck melotot tak percaya. injoong bangkit berdiri dan meninggalkannya. "semuanya karena kau. dasar kau siluman pencelaka manusia! sebelum kau muncul, semuanya baik-baik saja. setelah kau muncul, semua kehidupanku hancur. ayahku juga hancur! aku sedang berbicara denganmu!"

langkah injoon terhenti ketika donghyuck menarik lengannya.

"aku tanya padamu. mengapa kau berpura-pura baik dan menolongku saat di jurang dogae tadi?"

"bukankah aku sudah mengatakannya padamu? semua tujuanku adalah ingin bertahan hidup. tidak ada yang lain. saling mengenal dengan kalian juga hanya untuk bertahan hidup."

"tapi, kau telah membunuh siluman kupu-kupu itu. bukankah kau tidak akan bisa hidup lagi?" tanya donghyuck hati-hati.

"benar. karena sekarang aku juga sudah tidak begitu ingin hidup lagi."

"kenapa?"

"kau menyukai minhyung. benar, bukan? kalau begitu, apakah kau bisa membohonginya dan mengkhianatinya?"

"tentu saja tidak bisa. mati pun tidak bisa." jawab donghyuck cepat.

injoon tertawa remeh, "tapi, aku bisa. demi bertahan hidup, aku bisa mengkhianati teman terbaikku dan membohongi orang yang paling kucintai. membunuh deokjun juga bukan untuk menolongmu, melainkan karena aku sudah sangat membencinya sejak lama. ia telah mengendalikanku untuk melakukan semua hal yang tidak ingin kulakukan dan melukai orang yang paling tidak ingin kulukai. sudah seharusnya aku mempertaruhkan nyawaku untuk membunuhnya sejak awal."

"kau sudah membunuhnya dan sudah bebas dari kendalinya. orang yang kau pedulikan juga bisa memaafkanmu." nada suara donghyuck merendah.

injoon menggeleng dengan senyuman miris, "tidak bisa lagi. meskipun bisa, aku juga tidak ingin meminta mereka memaafkanku. untuk apa memaafkanku? aku memang orang jahat yang seperti ini. bukankah kau sendiri sudah mengatakannya tadi? aku adalah siluman pencelaka manusia. jika tidak ada aku, jelas-jelas semua orang bisa menjalani hidup dengan sangat baik. sebaliknya, ayahmu benar-benar bodoh. aku hanya membohonginya sekali dengan bersikap patuh sedikit saja, ia langsung bersikap baik padaku dengan sepenuh hati dan selalu menuruti semua perkataanku. tapi, apa pula gunanya kasih sayang yang didapatkan dengan menipu seperti ini? aku tidak ingin membohongi orang lagi."

"kau kenapa?" donghyuck agak panik karena setelah mengatakan itu, injoon memegangi dadanya dengan napas yang tersengal. kini ia bahkan sudah terbaring di lantai dan terlihat sangat kesakitan.

🗡️

"klan woosan punya sebuah obat bagus yang bernama pil pengejar hati atau sejenisnya, bisa membantu seseorang memulihkan ingatan."

"pil pengejar hati itu untuk memulihkan ingatan orang tua yang sudah pikun. tidak cocok digunakan untuk kondisi peri." jelas kuanlin dengan hati-hati.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now