24 | checkmate

503 67 4
                                    

"omong kosong. perkataanmu tadi benar-benar sangat konyol. bagaimana mungkin perkataan itu keluar dari mulutku?" geram jaemin sambil berjalan di sisi jeno ketika mereka kembali untuk beristirahat.

"aku sedang membantumu mendapatkan kembali reputasimu."

"tapi, kenyataannya reputasiku yang hebat dihancurkan olehmu."

"huh! justru karena reputasi hebatmu itu, adikmu sendiri bahkan tidak menyukaimu."

"aku adalah raja bulan yang ditakuti oleh semua orang. aku tidak perlu disukai oleh siapa pun."

jeno tak mengacuhkannya. ia lebih memilih memakan cemilan dalam guci yang diletakkan di meja kamarnya. jaemin yang melihat itu semakin kesal dan langsung merampas guci itu dari tangan jeno.

"kau masih berani mengungkit sungchan? sejak kecil ia tumbuh bersamaku. ia orang yang paling mungkin menyadari rahasia tentang tubuh kita yang tertukar. jika ia menemukan kejanggalan, kau dan aku-"

"aku tahuuuuuuuu. kau dan aku akan mati mengenaskan." jeno menghela napas lelah dengan cemilan yang masih ada di dalam pipinya, "kau sudah sering mengatakannya."

jaemin ikut menghela napas, mencoba bersabar, "sudahlah. bagaimanapun, besok malam akan ada petir. sebelum itu, kau tidak boleh meninggalkanku sedetik pun. begitu waktunya tiba, kita harus segera bertukar kembali."

"tidak boleh meninggalkan sedetik pun?" jeno mencibir, "lalu, bagaimana jika kita sedang mandi?"

♟️

istana yongchan, langit sooyoon

minhyung duduk sembari menangkupkan kedua tangan di pipinya. ia membenarkan posisinya menjadi lebih berwibawa ketika seseorang masuk ke ruangannya.

"dewa minhyung, dewa agung youngho berkunjung. katanya ada yang ingin dibicarakan dengan anda." ucap kepala pelayan setelah memberi hormat.

"dewa." sapa youngho sembari memasuki ruangan.

minhyung dengan senang hati langsung bangkit berdiri, "ayah."

mereka semua terdiam.

"maksudku ayo duduk." minhyung berjalan ke arah pintu di mana youngho dan kepala pelayan berdiri, "cepat ambilkan arak jiyeon pemberian kakak saat aku tinggal di bagian selatan pulau pasir. dewa agung paling suka yang itu."

"baik." kepala pelayan memberi hormat dan keluar dari ruangan.

"dewa sudah repot-repot mengingat seleraku." youngho tersenyum senang, "di mana donghyuck? sejak kecil donghyuck selalu menganggap dewa sebagai kakaknya. ia selalu ingin masuk ke istana yongchan. maaf jika sudah merepotkan dewa."

menganggap sebagai kakak? ayah, kau benar-benar pandai mengarang. batin minhyung yang kini membentuk senyum palsu.

"dewa agung terlalu rendah hati. sejak kecil donghyuck pengertian, baik, murah hati saat bertindak, juga sangat teratur dalam melakukan sesuatu. semua orang di istana yongchan sangat menyukainya."

youngho menggeleng sopan, "aku terlalu memanjakan donghyuck. ia tidak menghargai pentingnya suatu hal. cepat atau lambat, ia akan membuat masalah. lebih baik hari ini aku membawanya pulang."

bahkan kau ingin membawaku pulang? ayah memang benar-benar luar biasa. untung saja hari ini kau bertemu denganku. batin peri itu dalam wujud sang dewa perang.

fairy and devil | nomin, markminOnde histórias criam vida. Descubra agora