63 | wheel

289 38 8
                                    

raja bulan dan peri melati keluar dari istana dal dengan para klan bulan yang menyambut mereka di sepanjang gerbang istana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

raja bulan dan peri melati keluar dari istana dal dengan para klan bulan yang menyambut mereka di sepanjang gerbang istana. senyuman tipis terlihat di wajah sang peri.

"antar sampai di sini saja."

salah seorang pelayan membawakan minuman dalam cawan kecil di atas nampan emas. jaemin mengambilnya dan menyuguhkannya pada jeno.

"arak ini..."

"kau hanya perlu meminumnya."

raja bulan mengendus arak di tangannya, "ini sepertinya sudah yang ketiga kalinya kau memasukkan obat ke dalam minumanku."

"kau mengingatnya dengan sangat jelas. kalau begitu, apakah kau masih mengingat perkataan yang pernah kau katakan? kau pernah bilang selama aku yang memberikan minuman itu, apa pun yang ada di dalamnya, kau tetap akan meminumnya."

"itu bukan sebuah janji."

"namun, karena kau yang mengatakannya, itu berarti kau menyetujuinya."

jeno menghela napas dan akhirnya meneguknya juga. sungchan dapat melihat betapa patuhnya sang kakak pada peri itu.

"aku pergi dulu." pamit jaemin setelah arak milik jeno habis dan ia telah mengembalikan cawan tersebut pada pelayan.

raja bulan menggenggam tangannya, tetapi peri melai tersenyum dan melepas genggaman mereka.

⚙️

lubang huju

pintu yang menuju ke dalam patung tersebut terbuka, menampilkan kegelapan di dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pintu yang menuju ke dalam patung tersebut terbuka, menampilkan kegelapan di dalamnya. peri melati maju tanpa takut. justru raja bulan yang berdiam di istanalah yang tampak sangat resah.

begitu peri itu masuk dan pintunya kembali tertutup, para prajurit klan bulan mempersatukan kekuatan mereka untuk mengeluarkan sihir api merah yang banyaknya bukan main. peri itu menahan kesakitan. tangannya berpegangan pada dinding batu di dalam patung itu. beberapa saat kemudian, jeritan kerasnya mulai terdengar dari dalam patung. sihir merah tersebut terus menghantamnya tanpa ampun.

fairy and devil | nomin, markminOn viuen les histories. Descobreix ara