58 | do not kick up a row

324 41 1
                                    

"apa? kakak terluka parah karena dirinya?" sungchan tersenyum sinis, "bahkan demi menolongnya, kakak juga membunuh wujud fana lee youngheum yang sedang melewati rintangan?"

kuanlin tampak tak tahu harus bereaksi bagaimana, tetapi ia tetap memperingatkan adik dari raja bulan itu, "yang mulia sungchan, jangan sampai membuat yang mulia jeno waspada."

"peri itu selalu mengganggu kakak sepanjang hari. benar-benar sumber bencana."

kuanlin memilih diam saja karena takut salah bicara.

"aku akan pergi membunuhnya sekarang untuk melenyapkan masalah di masa depan."

"yang mulia, jangan!" kuanlin segera menghadangnya, namun sungchan tetap berjalan hingga jeno sendiri yang memberhentikannya.

"hanya seorang peri biasa, mengapa tidak boleh dibunuh?" sungchan terdengar emosional, namun ia membungkuk ngeri ketika sang kakak meliriknya dengan tatapan mematikan, "mohon maaf, kakak."

"aku dan melati terhubung oleh mantra penyatuan hati. kami bisa mati dan terluka secara bersamaan. jika kau membunuhnya, artinya kau membunuhku. ia adalah kelemahan terbesarku saat ini." jeno memegang bahu sungchan untuk membuatnya bangkit berdiri, "aku bisa mempercayaimu."

"sungchan tidak akan membocorkannya sedikit pun." adik raja bulan itu menunduk hormat walaupun ekspresinya terlihat sedikit terkejut mendengar fakta tersebut, "kakak adalah penguasa tiga dunia. sekarang keselamatan hidup kakak malah terikat dengan seorang peri yang berkekuatan sihir rendah. peri ini... betapa kejam dirinya."

"aku yang terkena mantra merupakan kecelakaan dan tak ada kaitannya dengan melati. selain itu, justru sebaliknya. jika bukan karena dirinya, mungkin sekarang aku masih terkurung di dalam menara hatae."

"tapi, di kota dolo, ia bukan hanya membuat kakak terluka parah, tapi juga membuat rencana pelepasan segel 10.000 prajurit klan bulan hancur. apa namanya ini jika bukan bencana?" sungchan masih bersikukuh. jaemin yang kebetulan sedang berjalan-jalan di area sana sembari memainkan kantong kain buatannya sendiri tak sengaja mendengar itu. ia langsung berrsembunyi di balik dinding untuk menguping pembicaraan mereka.

"kau sedang menyalahkanku?" tanya jeno. sungchan menundukkan kepalanya hormat.

"sungchan tidak berani."

"bagaimana mungkin aku tidak menyalahkan diriku sendiri juga? dendam pada langit sooyoon yang menindas klanku dan penderitaan ayahanda yang terpaksa mengorbankan nyawanya, aku selalu mengingat hal itu di hatiku setiap saat. sepuluh ribu prajurit di dunia misterius juga merupakan luka penusuk hatiku. setiap waktu, aku selalu ingin memecahkan segel dan menjemput mereka kembali. tapi sepertinya sekarang," jeno membalikkan tubuhnya sembari bersidekap karena pelupuk matanya mulai tergenang air, "aku memang telah bersalah terhadap rakyat klan bulan."

"yang mulia?"

"kakak?"

sungchan dan kuanlin merasa khawatir ketika suara isakan kecil terdengar dari raja bulan.

"luka kakak parah dan belum sembuh. jangan berpikir terlalu berlebihan."

"tidak ada orang lain yang lebih memahami niat mendesak yang mulia dibanding saya. tapi, kejadiannya sudah terlanjur seperti ini. yang mulia, anggap saja inti jiwa lee youngheum sudah binasa pada tiga puluh ribu tahun lalu dan tidak pernah ada sedikit pun sisa inti jiwanya yang tersisa. selain itu, kita juga lebih baik memikirkan cara yang lain."

jaemin di balik dinding menjadi murung ketika mendengar semua itu. ia hampir saja menangis jika injoon yang kebetulan juga sedang berjalan-jalan di sekitar sana tidak menjentikkan jari dengan keras di hadapan wajahnya.

fairy and devil | nomin, markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang