12

1.4K 116 1
                                    

Waktu luang Yeonjun terkuras habis oleh tugas yang menumpuk, bahkan untuk hari ini saja dia tidak bisa langsung pulang ke rumah karena ada tugas kelompok.

Membuat power point dan di presentasikan lusa. Materinya tidak boleh dibaca tapi harus dipahami dan dihafal. Waktu bicara paling sedikit 3 menit perorang nya.

Gila, kalau bicara ngelantur mungkin Yeonjun bisa tahan sampai 1 jam lebih tapi kalau bicara soal materi pelajaran, kinerja otaknya akan langsung buntu seolah menolak untuk mengingat.

[ Kak, Junnie ada kerja kelompok terus pulangnya agak maleman. Ijin ya. }

Send

Tubuh Yeonjun terdorong ke depan, berdecak sebal begitu tahu siapa pelakunya. “Lepas!"

“Ngambekan lo, gak asik."

”Hyunjin!"

Pemuda itu mendengus kesal, melepas rangkulannya tanpa menunggu perintah dua kali. Hanya sebentar karena setelah itu rangkulannya lebih erat hingga mencekik jalur pernapasan Yeonjun. "Babi, Memble a-aduh!"

"Kok gue bisa satu kelompok sama lo, sih? Orang goblok ditambah orang goblok yang makin goblok lah hasil kerja kelompoknya!"

Yeonjun menyikut perut Hyunjin sengit lalu menendang belakang lututnya dan membuat si korban jatuh terduduk menahan nyeri. "Yeonjun, anjeng!"

“Hyunjin, babi!” sahutnya tak mau kalah.

Bola mata Hyunjin terbuka lebar, menunjuk wajah Yeonjun dengan gerakan dramatis. "Kerempeng lo!"

"Cebol lo!"

"Diem lo tutup panci!"

Yeonjun senyum sinis kemudian menoyor kepala Hyunjin main main. "Diem lo kutu Afrika!"

hueningkai dan wooyoung yang diam memperhatikan sejak tadi mulai menghela napas lelah. Menyeret kerah kemeja Yeonjun dan juga Hyunjin agar berjauhan sedikit.

"Woy, diem dong. Pusing nih kepala gue liat lu berdua ngebacot terus daritadi!" hueningkai mengeluh penuh beban.

"Babu babu nya wooyoung, daripada ribut kagak jelas mending kita ngerjain tugas, oke. LUSA PRESENTASINYA ANJING. GUE KAGAK HAFAL!"

Yeonjun mendengus, Hyunjin mencibir, saling mendelik satu sama lain hanya karena perkelahian kecil. Tapi nanti juga baikan sendiri.

"Kerjain di rumah Hyunjin pokoknya!" Yeonjun menegaskan satu keputusan,

si empunya rumah menolak mentah mentah. Kalau hueningkai dan wooyoung, tim ngikut kemana saja yang penting tugas selesai.

Ragu juga sih kalau mereka semua akan saling bekerja sama karena biasanya tugas kelompok itu pada akhirnya akan dikerjakan oleh satu orang. Sisanya numpang nama.

Drrt!

Pesan, dari Soobin.

[ Kalau udah selesai langsung kabari saya, nanti dijemput. ]

"Siapa?”

Yeonjun berjengit kaget, refleks menutup layar ponselnya dengan mata membulat sempurna.

"astagfirullah suami gue jul".

“Anjir, gue kira lo udah sembuh jun. Makin stress ternyata." Hyunjin dengan segala hinaannya, untung Yeonjun sabar dunia akhirat.

Demi mengurangi dosa, Yeonjun rela dihina hina.
.

.

.

“Kenapa Pak?”

Soobin melirik dengan malas, wajahnya kelewat datar bagai papan tulis. Dia sudah kehilangan rasa hormat ataupun ramah tamah terhadap Bu Yeji karena tingkah lakunya beberapa hari yang lalu.

Happy MarriageWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu