18

1.3K 109 4
                                    

Ada beberapa hal yang tidak yeonjun ketahui tentang soobin, contohnya saja soal mantan pacar.

Bagaimana kehidupan masa lalu soobin, kisah percintaannya dulu
atau Sosok ideal pengisi hati pria itu sebelum mereka menikah. Yeonjun baru sadar bahwa masih banyak hal penting maupun sepele yang dia abaikan tentang soobin. yeonjun ingin belajar memahami sang suami, bukan hanya dia yang harus dipahami.

Yeonjun ingin cerita mereka diisi oleh alur manis tanpa cacat berarti. Tidak apa untuk sedikit masalah, tapi dia tidak akan bersikap toleran jika salah satu dari mereka menumpahkan tinta hitam dibuku hidup yang bahkan masih belum lengkap garis ceritanya.

"Kak."

"Ini Arin, mantan pacar saya." Soobin berbisik agar hanya bisa didengar oleh mereka berdua.

Lee Arin, gadis cantik berperawakan mungil serta mata bulat bermanik hitam. Sekilas yeonjun bisa melihat sosok Hanna di dalam diri arin. Begitu hangat dan juga lembut.

"Hi, nama kamu yeonjun, 'kan? Dulu soobin pernah cerita soal kamu sama saya."

Mereka dekat, maksud yeonjun hubungan soobin dan arin sangat dekat.

"Halo mbak, salam kenal." Cara bicara yeonjun terdengar canggung, mengusap punggung tangannya beberapa kali seolah mencari atensi lain agar tidak terlalu kikuk.

"Lagi belanja bulanan bang?" Disebelah arin ada pemuda bersurai hitam dengan tinggi sekitar 1,75m, dengan troli belanjaan di tangan kanan nya.

Dia adik arin.

Yeonjun tebak usianya tidak jauh berbeda dengan dia.

"Hm, kalian juga belanja bulanan?"

"Disuruh Mama, kepaksa." Mark mendengus pelan, melirik wajah elok yeonjun diam-diam dibalik punggung soobin.

Sesaat iris hitamnya bertemu dengan sepasang hazel milik yeonjun, cantik. Begitu pikirnya tanpa sadar.

"Dia adek lo bang? Kok gue baru
lihat atau dia sepupu lo?" Gatal ingin bertanya, akhirnya pertanyaan dengan makna sedikit harap terlontar melewati belah bibirnya. Soobin terdiam sejenak, menatap lekat kilat samar dimata hitam Mark sebelum memeluk pinggang ramping yeonjun kelewat erat.

Begitu posesif mutlak hak milik.

"Dia punya saya, bukan adik apalagi sepupu."

Yeonjun terkejut, jelas.

Sedangkan mark nyaris tersandung kakinya sendiri diselingi kekeh geli milik arin. Ayolah, dari awal arin sudah tahu perihal hubungan pasusu muda ini.

Bagaimana tidak?

Dulu sekali, alasan kenapa soobin memutuskan hubungan mereka, ya karena ingin menikahi yeonjun.

Arin awalnya marah, merasa benci
pada keputusan sepihak soobin yang langsung meninggalkan dirinya untuk sosok lain. Lalu lambat laun arin menyerah, dia pasrah pada keadaan dan mengikhlaskan kekasih hatinya.

Toh, sedari awal hubungan mereka hanya dilandasi oleh satu perasaan. Yaitu dari arin sendiri.

"Kak." Lantas suara lirih yeonjun segera mengusik suasana aneh disekitar mereka. soobin menoleh namun enggan melepaskan pelukannya sedikitpun saat mark menunjukkan ketertarikan secara tersirat.

"Santai aja kali bang, gue gak akan rebut punya lo. Yah, walaupun dia manis tapi pawangnya lebih sangar. Gue takut."

Soobin menyeringai kecil lalu berbalik sebentar untuk mengambil kotak susu kesukaan yeonjun. Dia senang sekali meminum susu rasa strawberry atau coklat. Padahal menurut soobin itu terlalu manis.

Happy MarriageWhere stories live. Discover now