31

1.5K 135 6
                                    

Hyunjin baru tahu kalau yeonjun sudah pernah melakukan hubungan itu.

Iya itu, hubungan suami-suami.

Dari cara berjalan sahabatnya juga dari cara pemuda tersebut menutupi kerah leher terus-menerus sampai gerakan gelisah menahan ringisan perih. Hyunjin merekam semua kecurigaan sejati dalam sekali pandang.

“Jun, lo udah pernah ngelakuin itu sama Pak soobin?” Makanya hyunjin langsung bertanya dengan wajah tanpa dosa.

“Hah? K-kata siapa?”

“Jalan lo kayak emak-emak ngangkang goblok!”

Babi!

Yeonjun mencebik sinis dengan wajah merengut, mata dia memincing kesal. Kembali menutupi lehernya sebisa mungkin agar tidak terlihat oleh orang lain.

“Enak gak, jun? Ceritain dong gimana rasanya!” Hyunjin mencerca dengan wajah memelas tampak begitu penasaran tentang rasa dari kegiatan sakral selepas menikah.

“Lo mau tahu? Serius?”

“Serius njing, cepetan ceritain. Biar gue bisa buat persiapan sebelum nikah nanti.”

“Gini ya jin, sebenernya main itu
tuh gak enak. Sakit, kayak di belah pake pedang. Eh, tunggu! Lo pihak nusuk atau ditusuk? Kata beomgyu kalau hubungan sesama cowok ada dua posisi tapi emangnya lo suka cowok?”

Hyunjin berpikir sebentar, menggaruk kepala sesekali disertai cengiran penuh arti. “Gebetan gue cowok tapi gue lebih suka nusuk. Lebih mantap.”

“Emang kalo nusuk lebih enak ya?” Kok, yeonjun baru tahu.

Beomgyu tidak bilang apapun soal posisi mana yang lebih enak. Dia hanya bilang kalau yeonjun pihak bawah. Tinggal pasrah dan melayani tanpa harus melawan.

“Gebetan lo siapa Jul?”

“Itu lho, si gula-gula manis tapi pedes yang kulitnya putih kayak cat tembok.”

“Oh, Felix? Lo suka sama ayam pitik?”

Senyuman hyunjin luntur tergantikan wajah masam dengan gurat sebal. Jelas, merasa tidak terima pujaan hati disebut ayam pitik oleh yeonjun. “Pak soobin kuat gak, jun?”

Kali ini ekspresi si manis yang berubah. Rona merah tipis hinggap meski hanya sesaat. “I-itu privasi t-tapi emang kuat kok!”

“Lo bohong ya?” Ada candaan dalam pertanyaan barusan.

Yeonjun mendengus keras. “Bohong dosa, gue jujur kok. Mas soobin emang kuat, suami idaman!”

“Dih, bucin.”

“Biarin, daripada lo jomblo.” yeonjun balas mencibir sebelum bangkit dari posisi duduk.

“Lo mau kemana?”

“Ketemu suami, mau makan bareng. Bye jomblo~”

❁❁❁

“Pak soobin udah makan siang? Saya kebetulan bawa bekal dari rumah lho, kalau mau—”

“Gak usah Bu, makasih.” soobin menyela dengan cepat, wajah risih bahkan ditunjukkan secara terang-terangan walau tak gubris oleh wanita di samping.

Bu yeji, wanita cantik yang berperan sebagai guru matematika ini. Tidak pernah menyerah mendekati soobin sekalipun sudah tahu perihal status menikah dari pihak si pria.

Terlalu pantang menyerah dalam konteks mengejar pasangan orang lain.

“Saya denger Pak soobin lagi kurang enak badan, kalau mau saya bisa bantu.”

Happy MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang