17

1.2K 113 4
                                    

"BEOMGYU BANGSAT." Hoo, sungguh awalan yang romantis.

Untung Beomgyu sudah terbiasa menerima hujat pedas dari mulut yeonjun.

"Si memble kemana bang? Gak bareng?" Menaruh makanannya diatas meja, Beomgyu duduk dengan seenak jidat didepan yeonjun. Abai kala kilat tajam dia dapat dari si kakak.

Beomgyu tidak ada teman duduk, apalagi makan. Semua temannya sibuk entah mengurus apa, pacarnya mungkin, dan suatu kebetulan dia melihat yeonjun duduk sendiri. Daripada alone-alone mending beomgyu gabung dan minta traktir pada si abang.

"Bang, nanti bayarin mie ayam gue ya."

"Ogah."

"Pelit lo sama adek sendiri. Gue aduin bunda baru tahu rasa lo!" Beomgyu mengancam dengan sumpit menunjuk hidung bangir yeonjun. Seringai jahil terulas sempurna disertai kedipan pada sebelah mata.

Yeonjun menggeram jengkel, mengangguk setengah hati dan mengunyah bakso-nya beringas. Seketika menyesal makan di kantin.

"Si memble mana bang?"

"Kumpulan ekskul."

Beomgyu ber'oh' ria, mencuri satu bakso kecil yang ada di mangkuk yeonjun tanpa permisi. "Gimana kewajiban lo bang? Udah diselesain belum?"

"U-uhuk-Uhuk!"

Yeonjun langsung tersedak detik itu juga, matanya memerah dengan napas putus-putus. Nyaris melempar wajah sang adik menggunakan sendok karena perasaan kesal. Baru datang sudah bertanya hal sensitif semacam itu, apa dia tidak sadar tempat?

"Wah, jangan bilang lo belum iya-iya sama bang soobin. Anjir parah lo bang, emang apa susahnya sih tinggal ngangkang doang!"

"MATI AJA LO BANGSAT!"

.

.

.

Sial.

yeonjun benar-benar tidak bisa duduk dengan tenang sepanjang pelajaran sejarah. Keringat dingin bahkan terus membahasi telapak tangan serta keningnya. Iris hazelnya terus menatap lamat-lamat punggung tegap soobin didepan sana.

Kembali mengutuk segala ocehan tak bermutu beomgyu didalam benaknya berulang kali tanpa henti.

Beomgyu sialan.

Beomgyu babi.

Beomgyu dugong.

Beomgyu Anjeng.

Kesal, kepala yeonjun akhirnya menelungkup di antara kedua tangan yang terlipat diatas meja. Hyunjin berdengung heran tapi tidak bertanya dan lebih memilih fokus pada materi dipapan tulis. Masa bodo, pikirnya acuh tak acuh.

"Bang, lo beneran gak tahu cara naena ala cowok?"

Yeonjun menggeleng pelan, mengusap wajahnya kasar dan menatap wajah beomgyu cukup lama. "Kak soobin bilang kita bisa belajar pelan-pelan, gak harus buru-buru kayak omongan lo."

"Dih, gue cuman ngasih saran njing." Dia menyahut sengit.

"Nggak usah nge-gas, bisa?"

"Bang, lo mau gue kasih ilmu gak? Gratis." Beomgyu menawari penuh semangat, yeonjun mengedip dengan kepala miring kesamping. Terlihat bingung oleh kata 'ilmu' yang dimaksud oleh si adik.

"Ilmu apaan?"

"Ilmu naena buat cowok."

Dan yeonjun tersedak untuk kedua kalinya setelah itu. "Pergi sono sebelum gue bacain ayat kursi!"

Happy MarriageWhere stories live. Discover now