21

1.7K 116 9
                                    


Ini yang pertama, maksudnya ini adalah pengalaman pertama Choi Yeonjun bersentuhan sedemikian intim bersama seseorang. Kernyitan halus hingga tarikan napas tajam terkadang beradu menanggapi cumbuan nyata soobin.

Bahu tegap sang suami dia tahan menggunakan kedua tangan. yeonjun gemetar seketika hanya karena tatapan tajam soobin. Reaksi tubuhnya terlalu berlebihan, menyerukan lenguhan kotor acap kali sengatan listrik tak senonoh menjalar, menindas kewarasannya sedikit demi sedikit.

Kelopak mata yeonjun dia pejamkan erat-erat, menggeliat tak tentu
arah begitu sapuan panas kembali mengecap garis leher hingga tulang selangka.

“Hng m-mas.”

Soobin terkekeh pelan, meninggalkan jejak hak paten berulang kali seolah ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa, Choi Yeonjun adalah miliknya. Milik Choi Soobin seorang.

“Suara kamu jangan ditahan.”

Patuh bagaikan anak anjing yang dilatih oleh si pemilik, suara berat sekaligus serak milik yeonjun keluar begitu bebas seolah menyenangkan ego keiginan soobin.

“Uhn.?

Ingatan yeonjun berputar acak, kian melenguh nyaring begitu pucuk dadanya digigit tanpa ampun. Sudut mata dia berair, nyaris jatuh karena frasa gila yang membombardir seluruh saraf akal sehat.

“Waktu bang soobin nyentuh lo, gue saranin panggil dia dengan sebutan
lain.” 

“Apaan?”

Suara beomgyu berdengung kelewat lancang, sukses membuat yeonjun merengut kesal tapi anehnya sedikit penasaran.

Jakun yang terlihat di leher jenjang dia bergerak naik-turun menelan ludah karena perasaan gusar. Berjengit kaget untuk sesaat ketika lidah picik soobin memainkan nipple-nya menggunakan sapuan basah.

“Ah ” .

Yeonjun masih ingat saran laknat beomgyu, ingin menolak tapi lidahnya malah berkhianat dan menyenandungkan satu kata. “—Daddy!”

Bola mata soobin membelalak kaget seiring tulang rahang mengeras tanda geram lalu menampar bongkahan kenyal yeonjun cukup keras hingga menarik pekik nyeri dari si empunya. Dia sudah tahu pelaku pencemaran otak polos si kecil tanpa harus bertanya.

Siapa lagi kalau bukan beomgyu, adik ipar soobin satu-satunya.

“Mas gak suka kalau pikiran kamu
jadi kotor begitu!” Dia merangkak naik mengunci ruang gerak yang
lebih muda. Mengulas seringai asing pada satu sudut bibir tipis sebelum mencium dalam-dalam seluruh rongga mulut yeonjun.

Anggap saja sebagai hukuman kecil.

“Mmph, ah.”

Sebelah tangan dia gunakan untuk membuang kemeja putih di tubuh kurus yeonjun. Mengusap lekuk pinggang cantik sebentar lalu diakhiri dengan rematan sensual. Jemari kaki yeonjun menekuk gelisah sekejap, menahan dada bidang soobin yang hampir menghimpit mengikis jarak diantara mereka.

Mulut dia total diobrak-abrik oleh lidah tajam soobin, menyesap manis bibirnya hingga bengkak dengan warna merah menggoda. “K-kak ugh.”

Tautan mereka terlepas membentuk jembatan tipis dari benang saliva yang tercampur.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy MarriageWhere stories live. Discover now