Kabur.

245K 12.7K 105
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Ok next!

Ok next!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bruukk!

"Ehh bisa-bisanya gue keluar tapi gak tau warungnya sebelah mana."

Ayra pun membalas chat nomor tak dikenal itu.

Ayra.
| Warung sebelah mana?

Tidak sampai satu menit, ia mendapat balasan.

Unknown number.
| Sebelah kanan, lima belas rumah dari pondok.

"Buset lima belas rumah gak tuh? bodoamat gempor-gempor dah nih kaki."

"Lagian siapa sih, emang ada yang kenal gue disini?"

Ayra terus berceloteh tidak jelas sampai tak terasa dirinya sudah berada di rumah yang ke empat belas.

"Empat belas." hitungnya.

"Lima belas, ini warungnya?" gumam Ayra.

"Lo Ayra?" ujar seseorang menepuk pundaknya dari belakang secara tiba-tiba membuat Ayra reflek memegang dadanya.

"Ebuset kaget gue."

"Sorry." balas orang itu melihat penampilan Ayra sekarang. "Pantes Kai susah move on, ternyata emang secantik ini." batinnya.

"Lo siapa?" tanya Ayra membuat Maurin membuyarkan lamunannya.

"Gue—"

"Bentar, gue mau duduk sama pesen minum dulu, aelah gak pengertian amat lo nyuruh gue kesini tapi gak disiapin apapa, dikira gak capek apa jalan kaki, banjir keringet nih gue." ujar Ayra memotong ucapan Maurin.

Maurin mendengar itu meringis. "Sorry, gue pesenin dulu."

Tidak menunggu lama pemilik warung memberikan dua gelas es teh manis.

Glek glek glek.

"Gilaa seger banget."

"Ternyata bar-bar." batin Maurin.

"Sekarang lo mau ngomong apa?" ujar Ayra pada Maurin yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

"Ekhem, kenalin gue Maurin." ujar Maurin menyodorkan tangannya.

"Hm lo udah kenal gue kan?" balas Ayra meraih uluran tangan Maurin.

Maurin mengangguk. "Gue udah kenal kok."

KIBLAT CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang