Sebelum lanjut jangan lupa;
Vote.
Komen.
Dan Follow.
Lopyuuu💕
Ok next!
Desiran angin menyelinap celah jendela kamar membuat sosok gadis cantik menggeliat dari tidurnya. Matanya membuka perlahan melihat keindahan yang ada di depannya saat ini. Bagaimana tidak? bangun tidur ia langsung disuguhkan dengan suaminya yang masih terlelap, ia akui ketampanan Gus Rayyan tidak berkurang meski dalam keadaan tidur sekalipun. Tangannya mulai menyusuri kedua mata yang indah itu, kemudian beralih mengelus pangkal hidung mancung bak prosotan itu hingga tangannya kini berhenti tepat pada bibir bawah suaminya dan meninggalkan jejak di sana.
Cup.
"Ganteng banget suami gue." lirih Ayra sembari tersenyum.
"Udah puas liatin mas hm?" ujar Gus Rayyan tiba-tiba membuat mata Ayra membola. "M-mas udah bangun?"
"Udah dari tadi sayang." balas Gus Rayyan dengan suara yang masih serak khas bangun tidur.
"Berarti mas denger dong?" balas Ayra meringis mengingat kelakuannya tadi.
Gus Rayyan mengangguk. "Mas udah bangun dari tadi."
Cup.
"Morning kiss dari kamu mas suka." ujarnya menunduk dan mengecup bibir istrinya membuat pipi Ayra merona.
"Ish." Ayra menabok pelan dada suaminya membuat Gus Rayyan mengaduh. "Sakit sayang."
"Syukurin wlee." balas Ayra kemudian melepaskan pelukan suaminya dan berlari ke arah kamar mandi menghindari kegugupannya.
Gus Rayyan terkekeh pelan menanggapi tingkah istrinya itu.
***
Pagi ini Ayra sudah bersiap untuk mengkaji kitab di masjid yang akan dipimpin langsung oleh Abah Umar. Tapi sebelum itu ia akan kembali ke asrama guna mengambil kitabnya terlebih dahulu, tapi sepertinya ia akan telat karena semua santri sudah berada di dalam masjid.
Dengan langkah tergesa-gesa Ayra menuju asrama, saat hendak membuka knop pintu langkahnya terhenti kala mendengar suara yang sangat familiar memanggilnya.
"Sayang." ujar Gus Rayyan menghampiri Ayra.
"Loh mas kok ada disini?" balas Ayra sembari melihat kiri kanannya yang terlihat sepi.
Di sisi lain, Adel yang salah mengambil kitab terpaksa kembali ke asrama untuk mengambil lagi kitabnya, setelah selesai mengambil kitabnya ia menuju pintu, tangannya terhenti pada knop pintu kala mendengar percakapan dua orang yang ia kenal.
"Mas ada urusan tadi di kantor pondok putri, kamu baru mau berangkat hm?"
Ayra mengangguk. "Iya, aku telat kayaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KIBLAT CINTA
General FictionBagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan percintaan. Mengisahkan tentang Ayrania yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren karena paksaan dar...