Kasih cucu.

284K 13K 191
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Ok next!

Dengan segala perdebatannya dengan sang istri, dengan berat hati Gus Rayyan mengizinkan Ayra untuk kembali ke asrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan segala perdebatannya dengan sang istri, dengan berat hati Gus Rayyan mengizinkan Ayra untuk kembali ke asrama. Ayra duduk di depan cermin, diperbaikinya lagi hijabnya yang kini terpasang sempurna membuat wajahnya semakin ayu bagi siapapun yang melihatnya. Pagi ini ia berniat kembali ke asrama, namun sebelum itu Ayra berniat menemui Umma Maryam yang kini statusnya bukan hanya umma di pesantren, tetapi juga mertuanya sendiri, ibu kedua setelah bundanya.

"Assalamualaikum, pagi umma." sapa Ayra pada umma yang sedang membuatkan teh untuk abah di dapur.

"Wa'alaikumussalam, pagi juga sayang, gimana udah mendingan menantu umma yang cantik ini?" balas umma membuat Ayra tersipu.

"Alhamdulillah udah umma, berkat bubur buatan umma Ayra jadi langsung sembuh." balas Ayra membuat senyum umma mengembang.

"Oh ya? syukur kalo gitu, nanti umma buatin lagi mau?" tawar umma yang diangguki Ayra.

"Nanti Ayra bantu umma." balas Ayra membuat umma tersenyum senang melihat perubahan menantunya yang terlihat lebih dewasa dari saat pertama datang ke pesantren.

"Umma, kenapa umma gak kasih tau Ayra aja dari dulu kalo Ayra itu menantu umma?" ujar Ayra sembari memperhatikan umma yang sedang mengaduk secangkir teh dengan asap yang mengepul.

"Itu hak suami kamu nak, jadi umma gak bisa apa-apa selain menunggu suamimu yang bilang sendiri sama kamu."

Ayra mengangguk paham. "Makasih umma."

"Makasih buat apa?"

"Makasih umma udah menerima Ayra sebagai menantu umma, padahal diluar sana masih banyak perempuan yang lebih baik dari Ayra pastinya untuk bersanding dengan Gus Rayyan." balas Ayra memeluk umma dari samping.

"Kamu udah umma anggap sebagai putri umma sendiri sayang. Kamu juga baik, dan tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik."

"Dan mau sejauh apapun pengembaraan kalian, kalau nama kalian telah Allah sandingkan di lauhul mahfudz-Nya, Allah akan membukakan jalan untuk kalian bersatu, karena apa yang menjadi takdirmu pasti akan datang menemuimu." lanjut nasehat umma lembut membuat Ayra terharu.

"Jadi sayang deh sama umma." balas Ayra mengeratkan pelukannya, umma Maryam pun tak kalah membalas pelukan menantunya itu.

"Ekhem, sama mas sayang juga gak?" ujar Gus Rayyan tiba-tiba menghampiri dua orang tercintanya.

"Gak, maunya sayang sama umma aja." balas Ayra membuat Gus Rayyan mencebik kesal sedangkan umma terkekeh geli melihat interaksi putra dan menantunya.

"Ya sudah kalian lanjut dulu, umma mau kasih teh ke abah di depan." ujar umma meninggalkan keduanya di dapur.

KIBLAT CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang