Mas Ray or Mas Rayyan?

282K 14.5K 988
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Ok next!

Ok next!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk!

Ayra mendorong Gus Rayyan keluar kamar dan tak lupa menguncinya setelah Gus Rayyan memanggil dirinya dengan sebutan 'sayang'. Ayra menggulung dirinya dengan selimut sembari guling kanan guling kiri bak cacing kepanasan, kenapa lagi kalo bukan salting.

"Gue? udah punya suami?" monolog Ayra dengan kaki yang dihentak-hentakkan diatas kasur.

"Arrghhhh! suami gue ganteng banget."

"Hehehe kayaknya gue udah gak waras."

"Kebaikan apa yang gue lakuin sampe dapet suami spek gus."

"Sumpah gak bisa gue gak bisaa huhu, baru digituin gue udah baper parah gimana yang lain?"

"Aishh lo mikir apa sih Ra?" ujar Ayra lagi sembari memukul kepalanya yang sedikit konslet.

"Gus Rayyan bakal minta gak yah? gue sih siap-siap aja ehh—" Ayra menggaplok mulutnya yang super lemes itu.

Kalo kalian pikir Ayra itu gadis polos tak tau apa-apa, kalian salah besar. Karena ia lebih dulu dicekoki oleh teman-temannya sedari dulu, hanya saja ia masih berpegang teguh pada pendiriannya, yang akan memberikan hak itu hanya untuk suaminya, ingat! Suaminya.

Tok tok tok.

"Assalamualaikum Ayra, buka pintunya ini saya." salam Gus Rayyan membuat Ayra menghentikan kelakuannya.

"Aduh gimana nih, mana berantakan banget lagi."

Ayra pun segera merapikan kembali tempat tidur dan juga penampilannya, kemudian langkahnya menggapai pintu dan membukanya.

"Wa'alaikumussalam, ekhem udah?" ujar Ayra basa-basi dengan berusaha menetralkan detak jantungnya.

"Udah, ini saya bawakan bubur dari umma, kamu sarapan dulu ya? setelah itu minum obat."

Ayra mengganguk, keduanya duduk di sofa tepat di samping tepat tidur.

"Bismillah aaa." Gus Rayyan mengarahkan satu sendok bubur itu pada Ayra.

"Saya makan sendiri aja gus."

"Saya suapin, buka mulutnya sayang." titah Gus Rayyan lembut membuat Ayra mau tak mau membuka mulutnya dengan pipi yang memerah.

"Udah."

"Dikit lagi habis, lagi ya?"

Ayra menggeleng. "Gak mau, udah kenyang." balas Ayra yang diangguki Gus Rayyan.

KIBLAT CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang