Obat Berbahaya.

255K 12.2K 521
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Ok next!

Ok next!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brukk!

"Awh." ringis Ning Aizha saat Gus Rayyan mendorong tubuhnya dengan paksa yang membuatnya jatuh di lantai.

"Mas." Kafka menggelengkan kepalanya tak percaya apa yang ia lihat di depannya saat ini, ia yang bermaksud menemani kakak iparnya justru diberi kejutan oleh kakaknya sendiri, bukankah tadi kakaknya itu sendiri? tapi kenapa sekarang? ah sepertinya ia tidak mampu berkata-kata lagi.

"Ka, kamu salah paham, biar nanti mas jelaskan." ujar Gus Rayyan melewati adiknya kemudian berlari mengejar istrinya yang entah kemana.

"Antum mau kemana?" ujar Kafka melihat Ning Aizha yang sepertinya akan mengejar kakaknya.

"Minggir, saya mau—"

"Mau apa? mau ngejar kakak saya? antum siapa?!" balas Kafka dengan menekan kata-katanya.

"Sama siapa kamu kesini tadi?" bukannya menjawab, Ning Aizha justru membalikkan pertanyaan.

"Bukan urusan antum, dan berhenti ganggu kakak saya, antum hanyalah masa lalu, ingat kata-kata saya, masa lalu yang tidak akan pernah terulang kembali." balas Kafka kemudian beranjak pergi meninggalkan Ning Aizha sendiri yang berdecak kesal. "ARRGHHH! gagal lagi." ucapnya seraya mengepalkan tangannya.

Beberapa jam sebelumnya.

"Permisi ada paket atas nama Aizha Zahrani, Pak." ucap kurir paket pada satpam depan gerbang pesantren.

"Saya sendiri." ujar Ning Aizha tiba-tiba membuat dua orang itu menatapnya. "Oh iya ini mbak, paketnya." kata kurir, menyerahkan paket milik Ning Aizha.

"Terima kasih." balasnya ketus kemudian melangkah pergi menuju kamarnya.

Malam harinya, melihat lampu ruangan Gus Rayyan yang masih menyala membuat Ning Aizha melancarkan aksinya, sebenarnya ia bukan sedang mempelajari materi untuk bahan mengajar besok, melainkan ini memang bagian dari rencananya, yaitu memantau pergerakan Gus Rayyan.

Ya dirinya sudah tidak ada hubungan lagi dengan pria yang ia cintai dulu, pria yang dengan janjinya akan menikahinya, justru pergi meninggalkannya tanpa jejak, dan itulah yang memutuskan untuknya mengabdi di pesantren ini, bukan karena bosan di pesantren milik sendiri, tapi ia bermaksud mengambil posisinya kembali seperti dulu, ia menyesal kenapa dulu bersikap acuh tak acuh pada Gus Rayyan, jika dilihat sekarang, sepertinya ia mulai merasa tertarik dan akan berusaha mengejarnya kembali, dengan cara baik-baik sudah ia lakukan dan itu tidak membuahkan hasil, maka dari itu dengan terpaksa ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hati Gus Rayyan.

Ia membuatkan secangkir teh yang bukan sembarang teh, ia lebih dulu memasukkan serbuk-serbuk yang ia pesan di situs belanja online beberapa hari yang lalu dan ya paket itu telah sampai sore tadi, obat perangsang.

KIBLAT CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang