Buka Puasa.

271K 13.3K 487
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Ok next!

Di sela-sela rapatnya, Gus Rayyan membuka salah satu notifikasi ponselnya yang sudah berbunyi sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sela-sela rapatnya, Gus Rayyan membuka salah satu notifikasi ponselnya yang sudah berbunyi sedari tadi. Pesan itu dari umma yang mengatakan jika dirinya sebisa mungkin mempercepat jalannya rapat karena istrinya sudah menunggu di rumahnya.

"Sepertinya itu saja dulu, lainnya kita bahas di lain waktu karena ada hal yang harus saya selesaikan terlebih dahulu, saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh." balas dewan asatidz dan asatidzah kompak.

Tak mau menunggu lama, Gus Rayyan segera menuju rumahnya untuk menemui Ayra. Benar nasehat umma, jika masalah dibiarkan terlalu lama maka bisa saja akan menimbulkan masalah baru. Maka dari itu, ia berniat menjelaskan semuanya pada istrinya, dan berharap semoga Ayra bisa menerima penjelasannya dengan baik.

Gus Rayyan meraih handle pintu dan membukanya pelan, ia juga tak lupa mengucapkan salam sebelum masuk.

Suara detak jarum jam terdengar nyaring ketika ia memasuki rumahnya, Gus Rayyan melihat arah jam dinding yang kini menunjukkan pukul 22:45 WIB. Hening, sudah dipastikan bahwa saat ini istrinya sudah terlelap, Gus Rayyan membuka pintu kamarnya, dilihatnya Ayra tengah tertidur pulas dengan posisi membelakangi pintu, ia pun menghampiri dan ikut membaringkan tubuhnya sembari memeluk istrinya dari belakang kemudian mencium kening istrinya.

Cup.

"Nyenyak banget tidurnya, maafkan mas hari ini ya?" lirih Gus Rayyan merapikan helaian rambut Ayra dari belakang.

Eughhh.

Ayra menggeliat dari tidurnya karena merasakan tangan seseorang menyapu kepalanya, ia pun mengerjabkan matanya perlahan. "Mas udah pulang?" ujarnya dengan suara khas bangun tidur.

Gus Rayyan mengangguk. "Baru pulang sayang, kamu tidur lagi ya? masih tengah malam, maaf karena mas tidur kamu jadi terganggu."

Ayra menggeleng. "Peluk." balas Ayra membalikkan tubuhnya menghadap Gus Rayyan dan merentangkan tangannya.

Gus Rayyan yang melihat itu tersenyum dan membawa Ayra ke dalam dekapannya.

Gus Rayyan mengusap pelan surai hitam Ayra. "Maafkan mas hari ini, ya?" ujar Gus Rayyan membuat Ayra mengingat kejadian tadi siang.

KIBLAT CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang