Bab 1 : Balik Kampung yang Menyebalkan

3.6K 99 0
                                    

Happy Reading....

©©©©©

Di sebuah kawasan perumahan elit. Terdapat suatu rumah dengan 2 lantai. Di rumah tersebut ada seorang gadis yang masih bergelut manja di balik selimut tebal dan hangat di kamar nya.

Kringg....

Sebuah suara alarm dari ponsel nya membuat gadis itu terbangun dengan cepat. Ia pun meraba sekitar nakas samping kasur nya mencoba mencari ponsel nya.

Setelah ketemu ia pun mematikan alarm nya. Gadis itu pun bangun dengan mengucek mata nya sebentar. Ia melakukan peregangan terlebih dahulu.

"Mela" panggil seseorang dari balik pintu kamar nya.

"Iya Nek?" Jawab Mellina.

"Kamu udah bangun nak?"

"Udah Nek. Kenapa?"

"Cepetan mandi. Ini udah jam 7. Bukan nya penerbangan kamu jam 8 ya" ujar nenek nya.

Mellina langsung bangun sepenuh nya. "Iya Nek. Bentar aku mandi dulu. Nggak akan lama" ucap Mellina yang langsung turun dari kasur nya dan berlari menuju kamar mandi yang berada di kamar nya. 

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Mellina mandi. Ia hanya akan membasuh wajah dan menggosok gigi. Lalu mengguyur tubuh nya sebentar tak lupa memakai sabun dan setelah nya sudah. Ia memang memiliki kebiasaan mandi dengan waktu yang sangat cepat. Karena ia memiliki sebuah prinsip dalam hidup nya.

*Tidak boleh membuang air. Mubazir. Sekarang bayar air mahal*

Jadi karena itulah Mellina hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja untuk mandi.

Setelah dirasa semua siap. Mellina pun berlari menuju lantai bawah. Di ruang makan, terdapat kakek nya yang sedang menikmati kopi nya. Sedangkan sang nenek sedang menunggu nya.

"Cepat makan. Kamu ini, nenek kan udah bilang jangan begadang nanti kesiangan" omel sang nenek.

"Maap nek hehe" jawab Mellina dengan cengiran tak berdosa nya.

Nenek nya menggelengkan kepala melihat kelakuan cucu nya. "Sudahlah cepat makan, setelah itu kita langsung berangkat" ucap sang kakek.

"Yes sir" jawab Mellina lalu dengan cepat memakan sarapan nya.

Sekitar 10 menit kemudian Mellina  menghabiskan sarapan nya. Mellina menaruh piring bekas sarapan nya di wastafel lalu mencuci nya.

Sehabis mencuci piring kotor nya barulah mereka pun berangkat menuju bandara.

*****

Di mobil kakek nya, Mellina dan Nenek nya berbagai cerita banyak. Sang kakek kadang ikut dalam perbincangan tersebut tapi tidak terlalu banyak karena ia harus fokus ke depan.

"Hahh nenek pasti bakal kangen berat sama kamu" sedih nenek Mellina.

"Sama nek. Mela juga pasti bakalan kangen nenek juga huhu" sedih Mellina dengan sedikit bumbu dramatis.

"Nanti setelah kamu pergi. Rumah nenek pasti bakalan sepi lagi" ujar nenek.

"Nggak usah khawatir nek. Mela pasti bakalan sering telpon nenek kok"

"Janji?" Ujar nenek nya sambil menoleh kebelakang.

"Janji" jawab Mellina dengan menaruh tangan nya di dada.

Kakek nya melihat itu. Tak ayal ia juga merasa sedih Mellina akan meninggalkan nya. Jarang jarang ia bermain dengan para cucu nya. Ketika anak nya mengatakan jika salah satu cucu nya akan tinggal bersama nya, ia merasa sangat bahagia. Walaupun kadang Mellina selalu bertingkah, tapi kakek nya merasa senang karena berkat Mellina keadaan di rumah nya menjadi cerah.

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang