Bab 51 : Seseorang Misterius

218 18 4
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Esok pagi nya, Mellina sudah siap seperti biasa. Sekarang Mellina sedang turun ke lantai 1 menuju ruang makan yang ternyata hanya ada Levi dan Anton.

Setelah Mellina duduk, Levi bertanya pada Mellina. "Kepala nya gimana? Masih sakit nggak?"

"Masih lumayan" jawab Mellina. Levi pun mengangguk.

"Mulai hari ini sampai Mela sembuh, jangan bawa mobil dulu. Anton sama Mela berangkat bareng Abang" ujar Xavier yang baru saja datang.

Baru saja Mellina membuka mulut, Xavier sudah lebih dulu berbicara. "Nggak ada bantahan apapun."

Mellina akhirnya mengangguk. "Sama siapa?" Tanya Mellina.

"Apanya?" Tanya balik Xavier.

"Berangkat nya" jawab Mellina.

"Terserah. Mela mau sama siapa? Atau mau gantian juga boleh" ujar Levi.

"Kalo gitu sekarang sama Bang Levi aja dulu" ucap Mellina.

"Oke" balas Levi.

"Anton?" Tanya Xavier.

"Sama Abang" jawab Anton sambil menunjuk Xavier.

"Oke"

Tak lama yang lain pun ikut bergabung. "Bang" panggil Mellina membuat semua saudara nya menoleh kecuali Anton.

"Apa?" Balas mereka.

"Mamah sama papah kapan balik?"

"Barengan sama bang Theo" jawab Xavier.

"Kok Abang tau?" Tanya Anton.

"Abang udah nanya dan katanya gitu"

"Oh" jawab Mellina dan Anton bersamaan.

Mereka kembali diam dan memakan sarapan nya. Hingga beberapa menit kemudian, mereka mulai bersiap pergi ke sekolah. Mellina berangkat bersama Levi, Anton berangkat bersama Xavier. Sedangkan yang lain menaiki mobil masing masing.

*****

Sampai di sekolah, Mellina turun dengan bersamaan dengan Anton. Karena para murid Seraplace sudah tau, mereka hanya menatap sekilas dan pergi ke kelas.

Setelah Arthur marah saat itu, para siswi yang selalu merecoki Mellina dan Anton sudah tobat dan tidak merecoki nya lagi. Apalagi setelah tau jika terdapat kekerasan di dalam nya. Jadi setelah tau Arthur marah besar mereka tidak berani lagi menganggu Mellina dan Anton. Mereka kembali ke kekaguman terhadap Abang Mel-Ton dalam diam dan jauh.

"Bang ke kelas duluan ya" pamit Mellina.

"Iya" jawab Levi.

Mellina dan Anton segera meninggalkan Abang nya dan segera pergi ke kelas. Saat di lorong, Mellina melihat seseorang yang dikenali nya. Mellina segera berlari dan langsung menyenggol pelan lengan dari seseorang yang dikenali nya tersebut.

"Givan" panggil Mellina membuat Givan sedikit terkejut.

"Apa?" Balas nya.

"Nggak. Cuma mau manggil doang" ujar Mellina. Givan terkekeh lirih.

Tak sengaja Givan melihat perban di kepala Mellina. "Belum di ganti perban nya?" Tanya Givan.

"Nggak bisa. Abang juga nggak ada yang bisa gantiin. Jadi nanti mau minta bantuan sama petugas UKS"

Tanpa banyak kata, Givan menarik Mellina dan membawa nya pergi setelah menyuruh Anton untuk ke kelas duluan.

Sepeninggal Mellina dan Givan. Anton terdiam sambil menatap punggung kedua orang tersebut.

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang