Bab 42 : Arthur Marah

543 37 0
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Setelah pergantian pelajaran, sekarang murid 10-4 sedang beristirahat di kelas. Ada yang rebahan di lantai, ada juga yang menelungkupkan kepala di meja, bahkan ada yang makan. Kaum cewe yang masih semangat masih sempat untuk bergibah dengan teman nya dan yang laki ada yang bermain game bersama.

Mellina sendiri sekarang sedang minum begitu pula dengan Anton. "Ahh omaygat. Padahal gue nggak ngeluarin tenaga buat olahraga kali ini tapi kenapa gue cape ya?" Heran Mellina setelah selesai minum.

"Ya kan walaupun kita nggak berperan banyak kaya laki laki, tapi kan kita juga ikut lari menghindar" ucap Deva.

"Oh iya betul" balas Mellina lalu minum kembali.

Mellina menoleh kesamping dan menemukan Anton sedang lesehan di kursi. Mellina mendekati Anton dan menepuk kepala nya.

Anton mendongak menatap Mellina dan Mellina hanya memberi senyuman saja. Tak ayal senyuman Mellina menular pada Anton.

"Habis ini pelajaran apa Giv? Gue lupa" Tanya Mellina pada Givan.

"Kimia" jawab Givan.

Mendengar hal itu membuat Mellina langsung lusuh. "Ya ampun. Sudah cukup ku pusing karena kepanasan di luar, olahraga. Sekarang harus ditambah lagi karena pelajaran selanjutnya nya" ujar Mellina.

"Sabar" sahut Devi.

"Ya. Gue memang harus sabar" ujar Mellina.

Tak begitu lama, guru kimia pun masuk. Para murid segera beranjak dan duduk rapi di kursi masing masing.

"Baiklah. Anak anak selamat pagi menjelang siang. Sekarang kita akan mengadakan ujian. Taruh semua buku di tas dan sisakan alat tulis di meja" titah guru tersebut sambil menyiapkan kertas kertas ujian.

Mendengar kata ujian, mendadak mereka mengeluh bersamaan. "Yahh Bu masa mendadak. Kita nggak belajar sama sekali loh Bu" ujar salah satu teman kelas Mellina yang bernama Alvin.

"Suruh siapa nggak belajar? Makanya pulang sekolah itu jangan langsung main tapi belajar lagi apa yang udah di sekolah pelajari. Jadi ketika ada ujian mendadak kamu nggak akan terlalu kaget" balas sang guru.

"Atuh bu. Pan di sekolah kita teh udah belajar selama berjam jam, terus pas pulang sekolah masa harus belajar lagi? Pan kita ge butuh refreshing Bu"

"Olivia" panggil guru tersebut pada seorang siswi berkacamata di kelas 10-4.

"Iya Bu?" Jawab Olivia.

"Setelah pulang sekolah kamu biasa ngapain?"

"Istirahat sebentar terus belajar lagi" jawab Olivia.

Guru itu langsung menatap Alvin. "Lihat?" Ujar Bu guru itu sambil menunjuk Olivia.

Alvin pun cemberut. "Yaudah atuh bu. Alvin yang ganteng ini minta maaf" ujar Alvin.

"Iyain saja. Auh sudahlah. Oper kertas nya ke belakang" ujar guru kimia itu sambil memberikan beberapa keras di setiap bangku.

Setelah semua mendapatkan kertas ujian nya, ujian pun dimulai. Jujur, walaupun Mellina termasuk anak yang pintar, tetap saja dirinya jenuh melihat soal soal kimia. Bukan karena dirinya tidak bisa menjawab, ia bisa menjawab nya dengan mudah. Soal soal yang ada di ujian ini adalah soal soal yang selalu Mellina pelajari dirumah. Mellina hanya terlalu lelah untuk mengerjakan nya. Tadi sudah lelah fisik, sekarang ditambah lelah pikiran.

Karena dirinya tau jika dirinya sedang lelah, Mellina langsung mengerjakan nya dengan teliti dan cepat.

Tidak memakan waktu lama bagi Mellina untuk menyelesaikan ujian kimia itu, hanya sekitar 20 menit saja, dirinya sudah selesai. Mellina langsung membiarkan kertas ujian nya di meja, dan menyenderkan tubuh nya menatap teman sekelasnya yang masih mengerjakan.

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang