Bab 25 : Ketahuan

723 38 0
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

"Bang Arthur?!" Kaget Mellina melihat Abang nya berada di belakang nya.

Tunggu, berarti selama dia masuk bersama Raven ke rumah hantu, Abang nya ini sudah berada di belakang nya?!!

"Ngapain Abang disini?" Tanya Mellina dengan wajah yang keruh.

Belum menjawab, Arthur sudah di kagetkan dengan suara teriakan seseorang dari dalam rumah hantu. Sedikit informasi, mereka bertiga masih berdiri di depan pintu keluar rumah hantu itu. Jadi bisa dikatakan mereka masih berada di dalam nya.

"Sebelum gue jawab. Mending kita keluar dulu. Mati muda lama lama gue kalo denger ini" ucap Arthur sambil mendorong Mellina dan Raven keluar.

*****

Di sebuah taman, Arthur didudukkan di sebuah kursi panjang dengan Mellina dan Raven yang berada di depan nya.

"Jadi, ngapain Abang ada disini?" Tanya Mellina dengan tangan yang di silang di depan dada.

Arthur diam. Ia tidak tau harus menjawab apa. Jika ia jawab jujur, ia yakin sekali jika kemarahan Mellina akan bertambah kepada nya. Tapi jika berbohong Arthur takut menambah dosa nya.

"Em..." Ingin menjawab nya, Arthur malah melihat wajah Mellina yang menyeramkan. Tertelan lah lagi jawaban nya karena takut di amuk.

"Apa!!" Desak Mellina kepada Arthur agar segera menjawab pertanyaan nya.

"Cuma mau main doang kok. Lagian mana tau kalo lo ada disini" cicit Arthur dengan kepala yang tertunduk.

Melihat gelagat Arthur, Mellina tidak yakin jika Arthur memang benar ingin bermain disini.

"Bohong" ujar Mellina membuat Arthur sedikit panik. Tapi untung nya tubuhnya tidak terlalu bereaksi berlebihan jadi masih tersembunyi kan.

"Nggak. Beneran kok, Abang memang mau main kesini karena Abang udah lama banget nggak kesini. Eh nggak tau nya ketemu lo pada"

"Iyakah?" Tanya Mellina memastikan.

"Iya beneran Mela"

"Kalo memang bener. Kenapa Abang masuk rumah hantu? Bukan nya Abang takut?" Tanya Mellina.

"Kan udah lama nggak pernah masuk kesana. Abang masuk kesana itu karena mau ngetes doang. Abang masih takut atau nggak. Eh nggak tau nya masih takut hehe" jawab Arthur dengan lembut.

"Oke terserah" jawaban yang membuat Arthur girang di dalam hati. Karena pengintaian nya terhadap Mellina tidak dicurigai.

Tapi nyatanya tingkah Arthur yang seakan lega dari sesuatu itu dilihat oleh Raven. Raven ini memang memiliki kepekaan yang cukup tinggi. Jadi melihat Arthur yang bersikap seperti itu membuat nya tidak yakin seratus persen dengan apa yang dikatakan Abang nya Mellina itu.

Tapi jika ia bertanya, ia tidak punya hak sama sekali. Ia bukan teman nya ataupun keluarga nya, jadi ia diam saja walau curiga jika kedatangan Arthur karena ada sesuatu, bukan karena ingin main.

"Yaudah kalo gitu. Abang main aja sendiri. Mela sama Raven. Dah" ujar Mellina yang akan meninggalkan Arthur sendiri.

Tapi belum beranjak jauh, Arthur sudah menyerobot diantara Mellina dan Raven. Dengan cepat, Arthur memeluk lengan Mellina erat.

"Nggak. Karena gue udah ketemu lo disini. Masa gue harus main sendiri. Kita main bareng lah. Let's go" ucap Arthur dengan semangat tak lupa menarik Mellina untuk berjalan bersama nya. Ia melupakan tentang Mellina yang masih marah kepada nya. 

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang