Bab 9 : Menjemur di Sekolah

1.1K 52 1
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Saat ini Mellina masih diam tak bergerak. Bahkan Anton langsung berdiri karena kaget melihat makanan Mellina tercampur dengan sup milik Bella. Anton tadinya ingin membantu tapi melihat wajah keruh Mellina akhirnya Anton memilih untuk diam. Terlebih sekilas Anton melihat Mellina seperti sedang menahan amarah nya terlihat dari kepalan tangan yang menguat di sendok yang dipegang nya.

Bella pun berinisiatif untuk mendekati nya. Namun, saat dirinya mau menyentuh bahu Mellina, dengan cepat tangan Mellina menarik lengan Bella dan satu tangan nya yang lain mencengkram leher Bella.

Bella tentu terkejut, bahkan ia merasakan jika sekarang ia sedikit susah untuk bernafas.

"Ngapain lo?" Tanya Mellina dengan nada rendah tapi dingin. Bahkan aura sekeliling kantin mulai menggelap, sampai sampai semua murid disana merinding ketakutan.

"Gue tadi nggak sengaja" ujar Bella dengan wajah yang mulai merah karena leher nya kesakitan.

"Lo kira gue bego? Lo kira gue nggak tau kalo kaki lo dibikin kesandung sendiri biar makanan lo kena gue. Jangan kira gue nggak liat atau nggak tau" ucap Mellina dengan mata yang menatap tajam.

"Denger. Untuk hari ini lo selamat karena sekarang adalah hari pertama gue sekolah. Dan gue nggak mau nyari masalah lagi. Tapi.." ucap Mellina terjeda. Dengan cepat Mellina menarik Bella hingga mulut Mellina berada di sisi telinga Bella.

"Kalo lain waktu lo nyari masalah sama gue lagi. Di jam itu juga gue bakal patahin semua tulang lo. Atau gue perlu nyiapin batu nisan buat lo?!" Bisik Mellina.

Setelah membisikkan hal tersebut, Mellina menjauhkan dirinya dan sedikit mendorong Bella yang terdiam kaku.

Para murid yang melihat Bella terdiam dengan wajah tegang semakin penasaran dengan apa yang dibisikkan oleh Mellina.

Karena seragam nya terlanjur basah, Mellina pun pergi meninggalkan kantin diikuti Anton. Sedangkan Deva dan Devi membereskan piring makan milik Anton dan Mellina lalu mengembalikan kepada salah satu pekerja yang bertugas di kantin sekolah. Selepasnya baru mereka mengikuti jejak Mellina dan Anton yang sudah cukup jauh.

Teman Bella yang sedari tadi diam, langsung menghampiri Bella yang masih terdiam kaku di tempat nya.

"Bella? Lo nggak papa kan?" Tanya teman nya sambil menggoyangkan tubuh Bella agar sadar.

"Bella" panggil nya kembali.

Bella pun tersadar dan menatap kosong teman nya. "Iya gue nggak papa" jawab Bella. Lalu Bella pergi meninggalkan kantin dan juga teman nya yang diam.

Teman Bella mengepalkan tangan nya. "Awas aja lo. Lo udah ngusik temen gue. Berarti lo berurusan sama gue" gumam teman Bella lalu pergi.

Di sisi lain, para Abang Mellina melihat itu semua. Tak sedikit dari kelima orang tersebut tidak terkejut melihat bagaimana Mellina membalas Bella.

"Wow kagum kali aku dengan nya" ujar Albert pada Mellina.

"Yes brother. Gue pun bangga dengan aksi berandal nya Mela" sahut David sambil mengangguk.

Levi hanya diam dengan wajah nya yang datar tapi masih tampan. Xavier juga sama, tapi jika dilihat lebih detail, mata mereka seakan menampilkan raut bangga terhadap adik perempuan mereka.

Arthur sendiri malah bertepuk tangan heboh. "Wow... Wow... WOW... bangga banget gue sebagai Abang nya. Hahah nggak sia sia gue ngajarin tu anak hal hal yang kek begini dari kecil" ucap Arthur sambil merapikan rambut nya dengan wajah tengil. 

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang