Bab 29 : Siapa Melabrak Siapa

715 45 0
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Masih diwaktu dan jam yang sama. Arthur masih menempelkan tangan nya di dahi Mellina. Lalu tangan nya yang lain memegang dahi nya sendiri.

"Oke normal" ujar Arthur.

Mellina dengan sebal menghempaskan tangan Arthur. "Ish apasih. Emang dikira Mela gila apa?" Kesal Mellina.

"Ya lo kan emang dari kecil udah gila" jawab Arthur santai.

"Gara gara siapa Mela jadi gila?"

"Owh tentu karena diri kau sendiri lah" jawab Arthur lalu tertawa. 

Mengabaikan Arthur yang masih tertawa sambil memegang perut nya. Mellina kembali menatap Bella yang terlihat sedang menahan kesal. Terlihat dari tangan nya yang mengepal erat.

Mellina tersenyum miring. Lalu Mellina menoleh kearah Levi yang ternyata menatap dirinya juga.

"Abang" panggil Mellina dengan sedikit nada manja.

"Apa?" Sahut Levi dengan lembut.

Dan sahutan lembut yang diberikan Levi membuat para murid langsung menjatuhkan rahang nya. Bahkan ada yang sampai tersedak makanan. Tidak pernah mereka mendengar Levi berucap dengan lembut seperti itu. Biasanya Levi akan berbicara dengan sedikit nada tegas ataupun terkesan dingin. Tapi lihat lah sekarang, hanya dengan satu panggilan dari Mellina, Levi menyahut nya dengan sangat lembut.

Dan hal itu entah kenapa membuat Bella semakin naik darah. Di samping nya, teman baik nya langsung mengelus bahu Bella.

"Bella lo harus sabar. Dia kaya gitu cuma karena pengen bikin lo marah. Satu satunya yang bisa bikin tu anak nggak bisa ngapa ngapain, adalah dengan ngebuat Levi jatuh hati sama lo. Dan kalo lo berhasil ngambil hati nya Levi, lo bisa bales semua nya ke dia" ucap teman nya.

Bella masih menatap marah pada Mellina yang masih bergelayutan di lengan Levi. Mellina sudah tau bahwa Bella sudah marah pada dirinya. Tapi Mellina masih dengan sengaja bermanja manja di lengan Levi.

"Kenapa?" Tanya Levi.

"Nggak kenapa napa. Abang mau makan ya?" Jawab Mellina.

"Ni anak. Orang kalo ke kantin ya pasti mau makan bukan mau minta sumbangan. Ni bocah pertanyaan bener bener bikin gue darah tinggi" sahut David.

"Bang bisa nggak sih sehari nggak marah marah. Nanti cepet tua loh" ujar Mellina.

"Gara gara lo Inem" sewot David lalu pergi mencari meja untuk makan.

Levi menoleh kearah Mellina. "Kamu nggak makan?" Tanya Levi.

"Mau kok" jawab Mellina.

"Yaudah sama makan. Itu ditungguin sama temen juga" ujar Levi menunjuk pada Raven yang masih setia berdiri tak jauh dari mereka.

Mellina pun menatap Raven. "Ya ampun. Lupa gue kalo ada ni orang. Yaudah, Babay Abang" ucap Mellina lalu pergi mengambil makanan nya lagi. Karena tadi makanan nya sudah jatuh karena Bella.

Selesai mengambil makanan, Mellina dan Raven berjalan menuju meja dimana teman teman mereka menunggu.

Saat Mellina melewati Bella. Mellina membisikkan sesuatu di telinga Bella. "Satu kosong" bisik Mellina lalu menjauh. Tak lupa Mellina memberikan senyum miring yang seakan sedang mengejek Bella.

Setelah kepergian Mellina, Bella langsung keluar dari area kantin dengan amarah yang masih tinggi. Tak lupa juga teman nya itu mengikuti.

*****

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang