Bab 15 : Hadiah Untuk Raven

908 48 0
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Keesokan pagi nya, Mellina terbangun oleh suara alarm dari ponsel nya. Setelah mematikan alarm, Mellina bangun sambil meregangkan tangan nya. Dalam keadaan duduk di kasur, Mellina melakukan kegiatan nya, yaitu melamun sekitar 10 menit. Barulah ia beranjak untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah.

Di ruang makan, Mellina langsung mengambil duduk di sebelah Anton. "Morning" sapa Anton pada Mellina.

"Morning" jawab Mellina. 

Ketika sarapan disajikan, Mellina memakan nya dalam diam. Tapi di pertengahan itu, ia merasa seperti ada yang memperhatikan nya. Karena penasaran, ia pun mengangkat kepala nya dan bertatapan dengan sepuluh mata yang berada di depan nya.

"Napa nih pada ngeliatin gue?" Batin Mellina saat mata Abang nya menatap dengan tajam.

"Anak anak" panggil papah mereka.

Merasa dipanggil serentak mereka langsung menolehkan wajah nya menatap sang papah.

"Ada apa Pah?" Jawab para anak anak nya bersamaan.

"Selama 1 bulan nanti, papah ada perjalanan bisnis yang penting banget di luar negeri. Jadi kalian nggak papa kan ditinggal sama kita berdua?" Tanya mamah nya.

"Kemana emang mah?" Tanya Albert.

"Swiss" jawab papah.

"Swiss? Perjalanan bisnis ke Swiss? Papah nggak bohong kan?" Tanya David.

"Yaiyalah. Emang kamu kira kita mau ngapain?" Ketus papah nya.

"Siapa tau mau honeymoon" ujar David dengan santai. 

"Ish kamu apaan sih" Tegur mamah nya. 

"Ouh mamah malu ya. Ih mamah malu malu dugong" goda Arthur.

"Ish kalian ini. Mamah sama papah kesana bukan mau honeymoon tapi beneran ada keperluan bisnis disana" ujar Mamah.

"Ya kalo mau honeymoon juga nggak papa sih. Asalkan pas pulang nggak ada debay. Nanti jadi riweuh, soalnya udah kebanyakan anak di rumah ini" ucap Xavier.

"Hooh mah. Jangan lagi ada debay. Puyeng aku. Udah cukup ni dua bokem" ujar Arthur menunjuk Anton dan Mellina.

"Ihh kalian ini ngomong apasih" ujar mamah nya.

"Udahlah mah. Biarin mereka mikirin apa. Yang penting kita udah kasih tau kalo kita kesana beneran karena ada bisnis yang harus dilakuin" ucap papah nya.

"Oh iya tadi mamah dapet pesan dari Bang Theo kalo 1 Minggu lagi bakalan pulang" ujar Mamah.

"Akhir nya Abang satu ini inget rumah, setelah hampir 3 tahun nggak balik balik"

"Arthur" tegur sang papah.

"Maap pah hehe" kekeh Arthur.

Setelah acara makan dengan pembicaraan yang aneh dan menggelikan, para anak anak pun segera berdiri dan berpamitan untuk berangkat sekolah. 

Di parkiran, mereka memasuki mobil masing masing. Anton sendiri masih ikut bersama Mellina. Mereka pun mulai berangkat ke sekolah.

Di dalam mobil Mellina, Anton sekilas melirik kearah belakang. "Mel itu isinya apa?" Tanya Anton menunjuk pada sebuah totebag besar di belakang mereka. 

"Nanti juga lo bakal tau" ujar Mellina. Anton kembali melirik ke belakang. Lalu menghadap depan lagi. 

*****

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang