Bab 45 : Kesedihan Abang

528 37 5
                                    

Happy Reading....

©©©©©

Sebelum nya, ketika Mellina di kelas mencari kunci mobil.

Anton sedari tadi tak berhenti menatap kearah dalam sekolah. "Ish Mela manasih. Lama" gerutu Anton.

"Padahal udah sore loh" kesal nya lalu menatap kearah lain.

Tiba tiba datang para Abang nya. "Mela nya mana?" Tanya Xavier.

"Ke kelas. Katanya mau cari kunci mobil" jawab Anton.

David mendengus. "Ihh tu anak bener bener ya. Awas aja kalo kunci mobil nya ilang" ujar David.

Tapi setelah bermenit menit lamanya, Mellina tidak kunjung datang dan hal itu membuat yang lain risau.

"Ni anak mana sih! Napa nggak muncul muncul" kesal David.

"Tunggu bentar lagi" sahut Xavier. 

"Dari tadi tunggu tunggu mulu. Ini udah hampir 20 menit dia nggak dateng dateng bang" ketus David.

"Yaudah gini deh. Kita susul Mellina ke kelas nya" ujar Xavier.

Mereka pun kembali masuk kedalam sekolah dan menuju gedung kelas 10. Sampai di kelas Anton dan Mellina, mereka sedikit heran karena di kelas tersebut tidak ada siapa siapa.

"Lo yakin Mellina ada di kelas?" Tanya Arthur.

"Iya. Mellina sendiri yang bilang mau ke kelas nyari kunci mobil" jawab Anton.

"Tapi nggak ada tuh" timpal Albert.

"Ya... nggak tau. Tadi Mellina cuma bilang gitu doang. Sisanya nggak tau" ujar Anton.

"Lah terus tu bocah kemana?" Tanya Arthur yang dijawab gelengan oleh para saudaranya.

"Yaudah kalo gitu. Kita cari dia dulu di area sekolah. Kalo semisal nggak ada.." ujar Xavier. "Kita lapor polisi kalo Mela ilang. Tapi jangan sampe ketauan bang Theo, mamah sama papah. Kalo ketauan habis kita" lanjut Xavier. 

Mereka pun mengangguk menyetujui dan mulai mencari keberadaan Mellina. Mereka berpencar agar lebih cepat menemukan nya.

Hingga Arthur yang sudah berada di area gudang tak terpakai. Sekilas Arthur mendengar suara teriakan. Tapi hanya sebentar saja.

Ia pun kembali mencari Mellina. "MELA!!" teriaknya.

"BOCIL LO DIMANA?!!" teriaknya yang kesekian kali nya.

Setelah nya Arthur melihat gudang sekolah lalu berlari menuju kesana dan melihat adik nya sedang terkapar lemah di lantai.

Arthur sedikit terkejut melihat keadaan Mellina yang tidak bisa dikatakan baik baik saja. Dengan cepat Arthur membawa Mellina menuju mobil nya dan mengabari para saudaranya yang lain bahwa Mellina sudah ditemukan dan menyuruh untuk menyusul ke rumah sakit yang dekat dengan sekolah.

Sepanjang perjalanan, Arthur tak henti henti nya menatap Mellina khawatir. Bahkan tangan nya yang sedang mengemudi bergetar hebat.

"Ya tuhan tolong bantu aku. Tolong jangan biarkan Mela pergi dulu. Tolong jangan biarkan Mela pergi dulu" lirih Arthur dengan mengulangi kata yang sama. Arthur sampai berkaca kaca mengatakan hal itu. Ia sungguh takut terjadi sesuatu pada Mellina. Ia mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat menuju rumah sakit.

Sampai di area rumah sakit, Arthur memarkirkan mobilnya sembarangan dan langsung membantu Mellina keluar dari mobil lalu membawa nya kedalam untuk meminta bantuan.

Para perawat mulai membawa Mellina ke ruang UGD. Arthur duduk di kursi yang berada tepat di depan pintu ruangan tersebut.

Kedua tangan nya mengepal dan didekatkan di wajah nya. Arthur tak henti henti nya berdoa untuk keselamatan adik nya itu.

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang