Bab 41 : Pelajaran Olahraga

779 37 3
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Ketika bel masuk, guru pelajaran olahraga datang ke kelas Mellina. Guru tersebut hanya berdiri di pintu kelas dan menyuruh para murid nya untuk segera turun.

Mellina dan Anton turun bersama dengan Deva dan Devi. Ketika melewati kelas Revan, Mellina menoleh. Tidak sengaja matanya saling bertatapan dengan Revan.

Revan tersenyum tipis, Mellina pun juga membalas nya sambil melambaikan tangan. "Kamu ngelambai ke siapa Mellina?" Tanya Devi.

"Noh" tunjuk Mellina pada Reva yang sekarang sedang fokus dengan pelajaran nya. 

"Ouh Revan toh"

Ketika sampai di lapangan, mereka menemukan jika pak guru sudah berdiri disana. Ngomong ngomong lapangan yang dipakai mereka ini adalah lapangan yang berada di belakang gedung kelas 10. Di Seraplace sendiri memiliki 2 lapangan dengan kegunaan yang berbeda. Jika lapangan di depan gedung, itu dipakai untuk upacara. Lalu yang dibelakang gedung untuk kegiatan lain, seperti olahraga misalnya.

"Buat barisan. Laki laki di sebelah kanan, perempuan di sebelah kiri" titah pak guru.

Para murid 10-4 mulai membuat barisan nya dengan rapi. "Sebelum memulai pelajaran nya, kita mulai pemanasan terlebih dahulu. Kita akan memulai dengan kepala terlebih dahulu" ujar Pak guru.

Setelah pemanasan kepala, mereka lanjut pemanasan tangan, lalu pinggang, dan diakhiri dengan pemanasan kaki.

"Sudah panas tubuh nya?"

"Sudah pak"

"Bagus. Berarti kalian melakukan pemanasan dengan sangat baik"

Salah satu siswi yang berada di samping Mellina berbisik kepada teman nya yang dibelakang. "Jujur, badan gue panas bukan karena pemanasan tapi karena panas matahari" bisik nya.

"Gue juga. Gue nggak ngelakuin pemanasan dengan benar tapi gue iyain aja daripada disuruh ngulang" balas teman nya itu.

"Sekarang kalian cari pasangan lawan jenis untuk memulai permainan nya" ujar pak guru dengan satu tangan yang ditaruh di pinggang, sedangkan yang satu lagi memang sebuah bola berukuran kecil.

Keriuhan siswi pun mulai terdengar karena mereka ingin berpasangan dengan crush nya. Tapi ada juga yang terpaksa harus berpasangan.

Mellina tadinya ingin berpasangan dengan Anton. Tapi ketika ia melihat Anton sudah memiliki pasangan sendiri. Mellina akhirnya mencari pasangan lain nya.

Tak sengaja matanya bertatapan dengan manik Givan. Ditatap intens, Mellina akhirnya memalingkan wajah untuk mencari pasangan yang lain.

Mellina tidak sadar jika Givan sudah berjalan mendekat kearah nya. Jadi ketika Givan sudah berada di samping nya dan memanggil nya, Mellina sedikit terkejut. 

"Mellina" panggil Givan.

"Hah?" Jawab Mellina dengan wajah yang terlihat gugup.

"Jadi pasangan gue" ajak Givan.

"Ahahah masih banyak loh cewe yang mau jadi pasangan lo" tolak Mellina dengan halus. Entahlah, Mellina tidak tau ini penolakan halus atau tidak.

"Nggak ada lagi. Mereka udah punya pasangan masing masing. Cuma tersisa lo sama gue doang" ujar Givan dengan wajah nya yang datar.

"Eii nggak mungkin" ujar Mellina dengan wajah yang tidak percaya. Kemudian Mellina mulai menatap keseluruhan siswi di kelas nya yang sudah memiliki pasangan nya. Lalu matanya bergerak sedikit demi sedikit kearah Givan dan dirinya yang memang tersisa mereka yang tidak memiliki pasangan.

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang