Bab 27 : Akhirnya Terbongkar

784 39 0
                                    

Happy Reading.....

©©©©©

Keesokan paginya, suasana di rumah besar nan mewah itu sangat berbeda sekali. Yang biasanya selalu disuguhi dengan adu debatan tapi sekarang tidak ada, karena kedatangan Abang pertama, Theodore.

Mellina yang sejak pagi selalu menempel kepada Theo. Arthur yang melihatnya mendengus jengah.

"Bang lo kayak lagi ketempelan jurig" sahut Arthur tiba tiba. Melihat Mellina yang tidak melepaskan tangan nya dari tangan Theo.

Mellina menatap sinis Arthur. "Apasih!! Bilang aja iri karena nggak Mela peluk kaya gini" ejek Mellina.

"Hilih, iri? Apa itu iri? Seorang Arthur tidak kenal dengan yang namanya iri ya sister. Terlebih iri karena nggak dipeluk lo. O may to the gat. Apa kata dunia kalo gue iri karena nggak dipeluk lo? HAH!!" ucap Arthur dengan sedikit slay diakhir akhir ucapannya. Xavier yang berada di samping nya sudah memasang wajah jijik mendengar perkataan Arthur.

"Serah kau lah bang" timpal David.

Setelah makan tersaji di depan mereka, mereka pun memakan nya. 

Tak membutuhkan waktu lama, mereka selesai sarapan. Mellina menatap abang pertama nya. "Bang Theo. Anterin sekolah ya?" Manja Mellina.

Belum Theo menjawab, Anton lebih dulu menyaut. "Lah. Kalo Mela berangkat sama Bang Theo, aku gimana?"

"Tuh. Kan banyak" ucap Mellina menunjuk pada Abang nya, sepertinya Mellina melupakan sesuatu.

"Tapi kan..." Belum Anton selesai berujar, Mellina meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir Anton.

"Sut syutt syut. Untuk hari ini lo bareng sama Abang yang lain ya. Gue soalnya mau bareng sama Abang kesayangan gue hari ini" ujar Mellina.

Anton ingin membantah tapi Arthur telah menarik kerah seragam nya dari belakang. "Dah dah dah. Lo ngomong lagi gue sumpel mulut lo pake kaos kaki gue. Hari ini lo berangkat sama gue. Yokk" ujar Arthur lalu merangkul bahu Anton.

"Tapi kan bang.. hmmph" ucap Anton yang tertahan karena di bekap oleh Arthur. 

"Banyak bacot kali ni budak" kesal Arthur lalu memasukkan Anton kedalam mobil nya.

Sedangkan yang lain menaiki mobil nya masing masing. Mellina sendiri menaiki mobil Theo.

Selama di perjalanan keadaan kembar tak iras itu sangat berbeda. Mellina tidak berhenti tersenyum dan berbagi cerita dengan Abang nya. Suasana di mobil Theodore seperti hidup.

Berbeda dengan Anton. Sedari tadi Anton hanya menekuk wajah nya saja. Arthur sedari tadi sudah melihat adik bontot nya ini yang seperti tidak memiliki semangat hidup.

"Kenapa lo?" Tanya Arthur.

Anton menegakkan kepala nya menatap Arthur. "Nggak kenapa napa" jawab Anton dengan lemah lesu.

"Nggak pandai lo bohong nya. Bilang Ama gue lo kenapa?" Tanya Arthur.

Anton terdiam, ia tidak tau ingin menjawab nya seperti apa. "Nanti di sekolah, Abang pasti bakalan tau" jawab Anton mengandung banyak teka teki bagi Arthur.

My Handsome Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang