Bab 1

626 19 1
                                    

"Ayah tidak menyetujui pernikahan ini."

Fiona tersentak mendengar pernyataan Ayahnya. Pria itu menatap lurus ke depan saat menegaskan kalimatnya.

"Kenapa Ayah tidak setuju? Apa kurangnya Edgar?" cecar Fiona. Harus ada penjelasan atas pernyataan Ayahnya. Padahal Edgar merupakan seorang pengacara muda. Karirnya bagus dan ia bukan dari kalangan biasa. Mestinya tidak ada pertentangan jika itu menyangkut strata sosial, pikir Fiona. Tidak mungkin Ayahnya sekolot itu hingga menargetkan setinggi apa status sosial calon menantunya kelak.

Ayah Fiona tidak langsung menanggapi ucapan putrinya. Membuat Fiona kian tak sabar menunggu penjelasan Ayahnya.

"Ayah punya firasat tidak baik soal pria itu," tandas Ayah Fiona selang tak lama.

Senyum getir terukir di bibir Fiona sejurus kemudian.

"Ayah bukan paranormal. Jangan bicara soal firasat," ucap Fiona bermaksud menyangkal firasat Ayahnya. "Pasti ada alasan lain kenapa Ayah menentang hubungan kami."

"Kalau benar Ayah punya alasan lain, apa kamu bisa menerima alasan Ayah?" Ayah Fiona sengaja memancing reaksi putrinya. Pria itu beralih menatap pada Fiona dan tatapannya cukup mengintimidasi.

"Tidak." Fiona berucap cepat dan tegas.

"Kamu masih keras kepala seperti biasa," ucap pria itu sembari menyunggingkan senyum kecil di sudut bibirnya.

"Sekarang katakan, Yah. Kenapa Ayah tidak menyetujui hubunganku dengan Edgar?"

"Ayah hanya berpikir kalau kamu lebih cocok jika bersanding dengan seseorang. Itu saja."

"Aku tidak tertarik untuk membahasnya," tukas Fiona tidak terpancing ucapan Ayahnya. Fiona bisa menduga jika pria itu adalah salah satu orang yang bisa dimanfaatkan Ayahnya suatu hari nanti. Berasal dari lingkungan atas, memiliki banyak aset, dan punya koneksi yang bagus. 

"Terserah kamu," balas Ayah Fiona. Ia pun urung memberitahu sebaris nama pria yang menurutnya cocok menjadi pendamping Fiona.

"Aku akan tetap menikah dengan Edgar sekalipun Ayah tidak setuju," tandas Fiona menegaskan keputusannya. Ia bergeming dan tidak akan tergoyahkan dengan ucapan Ayahnya.

"Pikirkan sekali lagi sebelum membuat keputusan," ujar pria itu berusaha mengingatkan. "Atau tunda saja dulu rencana kalian untuk menikah. Setahun atau dua tahun lagi ... "

"Menunda pernikahan hanya akan membuat rencana kami untuk menikah gagal. Ayah tahu itu, tapi malah mengusulkannya padaku. Ayah tega padaku." Fiona dapat dengan mudah membaca pikiran Ayahnya.

Fiona teguh pada keputusannya untuk menikah dengan Edgar. Sementara Ayah Fiona tak dapat berbuat sesuatu yang mungkin bisa merubah pikiran putrinya.

**

Dan kali ini Fiona tidak tahu bagaimana menghadapi Ayahnya setelah semua yang terjadi. Meskipun bukan paranormal atau cenayang, firasat Ayahnya cukup akurat. Berita tentang kecelakaan Edgar juga pasti sudah sampai di telinga Ayah Fiona. Pria itu memiliki banyak mata di berbagai tempat. Berkat Ayahnya juga Fiona mengetahui perselingkuhan Edgar. Agaknya Ayah Fiona telah bekerja keras demi membuktikan firasatnya benar.

"Apa benar ini rumahnya?"

Suara Krisna memecah keheningan di dalam mobil setelah perjalanan setengah jam mereka sunyi tanpa percakapan. Seketika lamunan Fiona pecah dan wanita itu tersadar jika mobil yang mereka tumpangi telah berhenti di depan sebuah pagar besi setinggi 2,5 meter yang berbalut cat hitam. Sebuah bangunan rumah berlantai satu yang cukup luas berdiri kokoh di belakangnya.

Fiona mengawasi sekitar. Krisna cukup pandai mencari alamat. Ia tak perlu bertanya sana sini untuk menemukan rumah yang dimaksud Fiona.

"Ya," angguk Fiona memberi kepastian.

"Baiklah. Aku akan turun untuk membuka pagar," ucap Krisna yang bergegas membuka sabuk pengamannya setelah mendapat konfirmasi dari Fiona.

***

MY DANGEROUS WIFE season 2 (End)Where stories live. Discover now