Bab 35

147 19 0
                                    

Seperti yang telah diucapkannya pada Fiona tadi pagi, siang ini Billy menyempatkan diri mampir ke rumah Edgar saat jam istirahat kantor. Ia ingin memastikan jika Edgar benar-benar telah mengingat semuanya, tanpa terkecuali. Bahkan hingga detailnya sekalipun.

Kedatangan Billy disambut kedua orang tua Edgar dengan tangan terbuka. Pasalnya hanya Billy satu-satunya teman yang bersedia menjenguk putra mereka. Meskipun Edgar tertimpa masalah besar, tak sedikitpun membuat Billy merenggangkan ikatan persahabatan mereka berdua. Billy menerima Edgar apa adanya.

Namun, kedua orang tua Edgar menyarankan Billy agar bergegas menemui Edgar di kamarnya. Semenjak pulang dari rumah sakit tadi pagi, Edgar terus mengurung diri di dalam kamarnya. Ayah dan ibunya berusaha memberi ruang pada Edgar untuk sendirian. Mereka bisa memahami sebesar apa masalah yang dihadapi putranya.

"Ed."

Billy mengetuk pintu kamar Edgar dua kali dan pria itu menerobos masuk setelahnya. Meskipun belum ada konfirmasi dari pemilik kamar untuk menyuruhnya masuk.

Edgar tampak mematung di depan jendela kaca sembari menerawang ke depan.

"Ed." Billy melangkah masuk dengan sekali lagi memanggil nama Edgar. Ia merasa percaya diri saat langkah kakinya semakin dekat menghampiri tempat Edgar berdiri.

"Kamu, Bil?"

Edgar tidak sepenuhnya melamun. Ia masih bisa mendengar suara ketukan pintu dan panggilan dari bibir Billy. Pria itu membalik tubuh.

"Kamu baik-baik saja?" basa basi Billy sembari menyalami sahabatnya, Edgar.

"Ya, aku baik. Duduklah," suruh Edgar mempersilakan Billy agar mengambil tempat duduk di tepi tempat tidur. Sementara ia sendiri menempati satu-satunya kursi yang ada dalam ruangan itu. Edgar sudah membiarkan kamar itu kosong selama dua tahun dan baru menempatinya kembali belum lama ini.

Billy menuruti perintah Edgar.

"Jadi, apa benar kamu sudah mengingat semuanya?" tanya Billy sebelum membahas soal gugatan cerai yang diajukan Fiona. Pria itu harus memastikan kebenaran perihal ingatan Edgar yang sudah pulih sepenuhnya.

"Ya, aku sudah mengingat semuanya," tandas Edgar serius. Wajahnya tidak menampilkan sebuah candaan.

"Tentang kecelakaan yang kamu alami juga?" cecar Billy penasaran luar biasa.

"Ya," angguk Edgar pelan tapi penuh keyakinan.

"Fiona?"

Kepala Edgar mengangguk. Namun, ekspresi di wajahnya terlihat sangat sedih.

"Mira?"

Lagi-lagi Edgar mengangguk dan ekspresinya sama.

"Apa sudah tidak ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Bil?" tanya Edgar pelan. Meskipun ia tahu dirinya tidak punya kesempatan untuk kembali pada Fiona, Edgar tetap ingin menanyakannya pada Billy.

"Fiona tidak ingin mediasi, Ed. Dia bersikukuh untuk menyudahi pernikahan kalian," tandas Billy yang sekarang bertindak sebagai kuasa hukum Fiona. "Fiona ingin segera bercerai."

Edgar mendesah pasrah. Pria itu telah kehilangan semangat.

"Aku sudah bersalah pada Fiona, Bil. Salahku karena menyukai dua wanita sekaligus."

Billy tak merespon penyesalan Edgar. Jika ia mau, ia bisa mengungkit ucapannya saat Edgar sedang mencurahkan perasaannya tentang Mira kala itu. Billy telah memperingatkan Edgar berkali-kali untuk berhenti menduakan Fiona. Andai saja Edgar mendengarkannya dulu, mungkin saat ini Edgar masih bersama Fiona. Akan tetapi, Billy lebih memilih diam daripada menyalahkan sahabatnya. Itu hanya akan menambah penyesalan di hati Edgar.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah berpisah dari Fiona? Apa kamu akan kembali pada Mira?"

"Entahlah. Tapi aku merasa menjadi pecundang kalau kembali pada Mira. Aku tidak ingin menyakiti Fiona sekali lagi, Bil."

"Kurasa lebih baik kamu fokus pada kesehatan lebih dulu, Ed."

"Ya, kurasa juga begitu. Dan soal kecelakaan itu... "

"Ada apa, Ed? Sebenarnya apa yang terjadi saat itu?"

"Aku masih ingat, saat itu aku baru saja meninggalkan halaman rumah Fiona. Aku melihat ada sebuah mobil hitam ada di belakang mobilku. Awalnya semua baik-baik saja. Tapi tidak lama setelahnya tiba-tiba mobilku ditabrak dari belakang. Mobil hitam itu pelakunya. Setelah itu dia menabrak mobilku dari samping dan membuatku kehilangan kendali. Mobilku menabrak pagar beton dan aku tidak sadarkan diri setelahnya," papar Edgar menjelaskan kronologi kecelakaan yang dialaminya. "Kurasa orang itu sengaja menabrakku, Bil."

"Maksudmu ada orang yang ingin mencelakaimu? Begitukah?" desak Billy yang langsung menganggap pemaparan Edgar sebagai sesuatu yang serius. Pasalnya tiba-tiba Billy teringat kejadian demi kejadian sebelum Edgar mengalami kecelakaan. "Apa mungkin itu orang yang sama dengan si tukang teror itu?"

Edgar terdiam. Ia juga telah mengingat semua peristiwa yang dialaminya selama bekerja di firma hukum milik Pak Andreas khususnya beberapa bulan terakhir.

"Mungkin juga," sahut Edgar.

"Apa kamu sudah mengatakan hal ini pada polisi?"

"Kalau tentang kecelakaan itu, aku sudah menceritakan kronologisnya pada pihak kepolisian. Tapi aku tidak bisa menceritakan soal foto-foto yang dikirim ke kantorku, Bil. Itu sama saja menceburkan diri ke dalam air, Bil."

"Tapi kenyataannya semua orang sudah mengetahui foto-foto itu, Ed. Lagipula polisi tidak akan mempermasalahkan foto-foto itu. Mereka hanya akan fokus untuk mencari si pelaku."

"Tapi tetap saja aku tidak ingin mengungkap masalah itu, Bil." Edgar tetap berpendirian bahwa polisi tidak boleh tahu menahu masalah foto-foto itu.

"Akan sulit untuk mencari pelakunya kalau kamu tidak menceritakan semuanya, Ed."

"Kamu saja yang menyelidikinya untukku, Bil. Bagaimana?"

"Aku sibuk, Ed. Kantor kita kedatangan banyak kasus akhir-akhir ini."

"Kamu tidak mau membantuku?"

"Bukan begitu, Ed. Tapi kita serahkan saja urusan ini pada polisi. Mereka pasti punya banyak waktu luang untuk menyelidikinya," ucap Billy berdalih. Bukannya Billy tidak mau membantu sahabatnya, tapi ia sendiri benar-benar sibuk belakangan ini.

Perlukah Edgar sendiri yang menyelidiki kasus kecelakaan yang menimpanya beberapa waktu lalu? Tapi ia akan menemukan banyak kesulitan karena Edgar bukan lagi pengacara. Haruskah ia meminta bantuan Daniel sekali lagi?

***

MY DANGEROUS WIFE season 2 (End)Where stories live. Discover now