7

4.4K 337 3
                                    

Nih untuk yang udah pada nungguin update, happy reading dan semoga sukak sama ceritanya...

Jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih...

***

Gemini membetulkan posisi kacamata hitamnya yang sedikit melorot. Terik dan panas, padahal dia masih berada di dalam mobilnya. Sesekali dia menengok ke luar jendela. Memastikan kalau orang yang sedang dia tunggu belum terlihat sama sekali.

Sepuluh menit yang lalu Gemini sudah sampai di tempat ini. Salah satu dari sekian banyak tempat yang paling Gemini hindari. Ketika dia sudah melihat beberapa orang dewasa berkumpul, barulah Gemini turun dari mobilnya.

Dress abu-abu tua sepanjang betis yang sederhana dengan sepatu pumps hitam berhasil mencuri perhatian semua orang disana. Cuek, Gemini ikut menyusup di antara kerumunan yang didominasi oleh wanita dibandingkan pria.

"Aunty Gem!" Teriakan cempreng itu membuat Gemini mencari dimana pemilik suara itu berada. Mishayla, keponakannya sedang berlari kecil menghampirinya. Saat berada di hadapan Gemini, dia langsung menggandeng tangan Gemini begitu saja.

"Kok tau Aunty yang jemput pulang sekolah?" Kemarin Gemini memang bilang pada Clarissa kalau dia mau menjemput Mishayla di sekolah sekalian mampir main ke rumah.

Gemini memang lumayan dekat dengan Clarissa yang sudah seperti kakak perempuan sendiri baginya. Alasannya menjemput Mishayla adalah Gemini tidak ingin datang malam hari. Dia tidak bisa bebas bicara dengan Clarissa karena ada Galang. Selain itu dia juga masih marah dengan Galang. Jadi sebisa mungkin dia akan menghindari pertemuan dengan Galang. Dan hal yang paling utama adalah Gemini ingin menghindari Zion.

Dia sedang tidak ingin bertemu dengan bocah itu. Zion menyebalkan, tapi di lain sisi Gemini juga kasihan pada anak itu. Zion sudah seperti anak terlantar yang tidak terurus oleh orang tuanya. Mentang-mentang mereka punya uang bukan berarti mereka bisa melakukan hal seenaknya. Membiarkan anak sekecil itu mondar-mandir di kafe nya dan menyusahkan dirinya.

Gemini bukan tempat penitipan anak. Dengan keponakannya sendiri saja kadang Gemini risih, apalagi dengan anak orang lain. Mengusir pun dia tidak tahu harus mengusir Zion dengan cara apa. Apalagi kemarin saat anak itu datang tanpa ada pengawasan dari Mbak Ratih. Gemini ingin memaki wanita itu, tapi dia sadar diri. Bukan wewenangnya untuk ikut campur.

"Kan tadi pagi waktu Misha mau sekolah Mama bilang Aunty yang jemput nanti..." Gemini manggut-manggut mendengar penjelasan keponakannya. Untuk anak usia enam tahun, Mishayla sudah lancar berbicara dan bisa dimengerti oleh orang dewasa.

"Misha mau makan apa? Aunty sudah bilang sama Mama kalau kita mau makan siang diluar..." Gemini bisa melihat binar bahagia di mata Misha. Tentu saja, Clarissa bukan tipe orang tua yang memperbolehkan anak-anaknya makan sembarangan.

Tahu sendiri kan suaminya Dokter Spesialis Anak, jadi Galang juga memperhatikan setiap hal yang diberikan untuk anak-anaknya. Kalau mau mengajak anak-anaknya makan di luar, Gemini harus minta izin terlebih dahulu. Dia juga sudah tahu makanan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh anak-anaknya.

"Boleh makan ayam goreng nggak Aunty?" Tanya Mishayla penuh harap. Gemini mengangguk, membuat mata bulat Mishayla berbinar. Dia menggandeng keponakannya itu menuju ke mobil. Mendudukkan Mishayla di samping kemudi kemudian memasangkan sabuk pengaman. Baru Gemini berputar dan duduk di belakang kemudi.

Gemini mencari restoran ayam goreng cepat saji yang lumayan dekat dari sekolah Mishayla. Biarlah sekali-sekali, toh Galang dan Clarissa tidak melarang kalau tidak terlalu sering. Tidak sampai sepuluh menit, mereka sudah sampai.

Satu potong ayam goreng, nasi, dan juga coklat dingin untuk Mishayla, sementara Gemini hanya memesan lemon teauntuk dirinya. Dengan lahap Mishayla langsung menyantap makanannya. Makanan yang jarang-jarang bisa anak ini nikmati.

Thirty Five (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang