35

2K 230 10
                                    

Akhirnya laptop aku kembali!!! Dan bisa update lagi. Maafkan aku yang menghilang dari peredaran karena mengetik dan edit dari HP itu susah woy. Mata sampai berair terus. Jadi sekarang aku sudah kembali.

Makasih yang udah pada nungguin jeng Gemini. Happy reading dan jangan lupa vote dan comment nya ya supaya aku tambah semangat.

***

Menjauh dari sumber yang membuat emosi Gemini memuncak adalah hal yang baik untuk dilakukan. Buktinya saja Gemini sudah kembali seperti sebelumnya. Dia benar-benar marah pada Reska. Seumur hidupnya baru kali ini Gemini semarah ini hingga menghancurkan sesuatu. Dia sendiri juga kaget dengan dirinya yang kemarin.

Siang ini Gemini sudah menerima beberapa panggilan dari Reska dan beberapa pesan yang sama sekali belum Gemini jawab. Sejak semalam dia pergi, Gemini melajukan mobilnya menuju ke Lembang. Untung saja saat itu bukan weekend, jadi dia tidak kesulitan mendapatkan tempat penginapan.

Gemini butuh menenangkan diri. Dia tidak terbiasa dengan semuanya. Gemini belum bisa menerima kehidupannya yang tiba-tiba saja jungkir balik seperti sekarang. Menikah dengan mantan kekasihnya, tiba-tiba dia juga harus menjadi Ibu dadakan bagi anak lelaki yang sebentar lagi beranjak remaja, semua aspek kehidupannya berubah total di usianya yang nyaris tiga puluh lima tahun.

Dia menyuapkan sepotong lemon meringue pie ke dalam mulutnya. Gemini sedang menikmati suasana sejuk sambil bekerja melanjutkan naskah terbarunya. Hanya Lembang yang terpikir di otak Gemini malam itu. Padahal dia bisa bermalam di hotel yang lebih dekat.

Ponsel Gemini kembali bergetar, siapa lagi kalau bukan pesan masuk dari Reska. Gemini tampak menimbang-nimbang apakah dia ingin menjawab pesan Reska atau tidak. Dia keras kepala, begitu juga dengan Reska. Tapi kalau terlalu lama mendiamkan lelaki itu sepertinya memang tidak baik.

Reska memintanya pulang ke rumah hari ini. Mereka butuh bicara. Gemini juga ingin, tapi apakah dia sudah siap bicara dengan kepala dingin berdua dengan Reska? Entahlah Gemini sendiri juga tidak tahu.

Gemini sudah punya janji besok malam dengan Tara. Makan malam di sebuah restoran yang dulu pernah Gemini janjikan pada Tara. Sebelum Tara berangkat ke Jerman Gemini ingin menepatinya untuk menebus rasa bersalahnya.

Masalahnya lagi-lagi Gemini belum memberitahukan rencananya pada Reska. Bagaimana dia bisa mengatakan pada Reska kalau mereka saja seperti kucing dan anjing seperti sekarang. Pada akhirnya Gemini memilih untuk tidak mengatakannya pada Reska. Dia menuliskan pesan balasan untuk Reska.

To : Reska

Aku sedang ada di Lembang, besok aku pulang. Jangan ganggu aku dan jangan melibatkan Zion dalam pertengkaran kita. Aku nggak suka kamu bawa-bawa Zion hanya untuk menyuruhku pulang.

Sarkas, biar saja. Reska tidak bisa menjadikan Zion sebagai alasan agar Gemini luluh. Gemini sudah pernah bilang kan kalau dia bukan orang yang sangat baik. Sekalipun Zion menangis meraung-raung Gemini tidak akan luluh. Lagipula Reska kan Ayahnya, jadi dia juga yang harus bertanggung jawab untuk semua yang dibutuhkan Zion, bukan Gemini.

Rencananya besok Gemini baru akan pulang ke rumah Reska. Itu juga karena malamnya dia ada janji dengan Tara, kalau tidak mungkin Gemini akan menghabiskan beberapa waktu lagi di sini. Dia suka Lembang, dibandingkan dengan Jakarta, Lembang jauh lebih sejuk dan menyegarkan.

Kemarin Gemini baru sampai sekitar pukul setengah tiga pagi. Hingga setengah lima pagi dia tidak bisa terlelap. Pikiran Gemini berkelana kemana-mana. Dia mulai meragukan keputusannya untuk menikah karena ternyata menghadapi Reska tidak semudah yang dibayangkan.

Reska nyatanya masih tidak jauh berbeda dengan yang dulu. Sama-sama keras kepala dan tidak mau kalah meski tidak se ekstrim dulu. Tapi tetap saja karena Gemini juga tidak bisa sabar seperti dulu. Semakin kesini dia semakin tidak sanggup menghadapi orang yang tidak bisa diajak kompromi, keras kepala dan mau menang sendiri.

Thirty Five (Completed)Место, где живут истории. Откройте их для себя