31

2.5K 253 16
                                    

Happy reading semuanya. Jangan lupa vote dan comment nya ya..

Terima kasih...

***

Gemini duduk di meja makan sambil berpikir dengan serius. Dia sudah kembali ke rumah Reska kemarin dan pagi ini adalah pagi pertamanya di rumah baru tersebut. Tidak ada yang terjadi antara dirinya dan Reska, percayalah. Mereka hanya tidur di kamar yang sama. Selebihnya mereka punya batasan di tempat tidur. Sama-sama menempati ujung tempat tidur.

Reska tidak protes apa-apa. Toh lelaki itu sudah menyanggupi persyaratan Gemini sebelumnya kalau dia tidak mau melayani Reska. Biar saja dia dikatakan istri durhaka. Peduli setan, Gemini tidak pernah peduli dengan omongan orang lain.

Pagi ini Ratih sudah menyediakan sarapan diatas meja. Roti panggang dan beberapa macam selai. Gemini juga sempat ditawari kopi dan teh yang dia tolak karena sedang tidak ingin sarapan apa-apa. Mungkin nanti dia akan makan sepotong roti saja kalau merasa lapar.

Reska dan Zion belum bangun. Terang saja karena sekarang masih sangat pagi. Pukul enam kurang sepuluh menit. Lelaki itu mengambil cuti selama lima hari yang tidak akan mereka habiskan kemana-mana. Zion juga tidak sekolah hari ini. Sementara Ibu mertuanya kemarin langsung pulang ke Surabaya.

Tidak ada rencana bulan madu. Reska sempat menawarkannya pada Gemini, tapi dia pikir rasanya dia tidak menginginkan bulan madu. Pernikahan mereka atas dasar butuh sama butuh. Reska mungkin boleh berkali-kali bilang kalau dia masih mencintai Gemini, tapi pada akhirnya dia tetap butuh pendamping. Sementara Gemini butuh keluar dari gerakan masiv Galang untuk menikahkannya. Jadi Gemini rasa pernikahan ini semacam suatu hal yang sama-sama menguntungkan mereka, tidak benar-benar didasarkan romantic interest. Tidak butuh yang namanya bulan madu karena kenyataannya memang tidak semanis itu.

Kemarin Reska sudah meminta tolong Gemini untuk membantunya mencarikan guru les bagi Zion dan juga beberapa kegiatan lainnya yang seharusnya sudah mulai diikuti oleh Zion. Belum lagi dengan wacana Reska untuk menambah satu asisten rumah tangga lagi yang masih dipikirkan oleh Gemini. Semuanya membuat Gemini sakit kepala di pagi hari.

Jujur saja Gemini tidak terbiasa dengan orang asing yang berkeliaran di rumah. Dulu dia tidak punya asisten rumah tangga yang menginap, hanya datang saja seminggu dua sampai tiga kali setelah itu pulang. Gemini lebih nyaman seperti itu.

Sekarang tentu dia tidak bisa melakukannya. Ada Zion dan Reska. Lagipula Ratih memang dibutuhkan untuk mendampingi Zion dan mengurus rumah. Belum lagi rumah ini masih kekurangan banyak perabotan. Padahal katanya dari Surabaya sudah datang semua.

Mulai dari kamar yang tidak punya meja rias, kemudian lemari yang kurang untuk menampung pakaian Gemini karena ternyata pakaian Reska juga sama banyaknya seperti dirinya. Gemini melihat sekilas ruang keluarga dengan sofa kecil yang menyedihkan itu. Dia akan mengganti semuanya. Reska juga sudah setuju ketika Gemini mengatakannya kemarin.

Gemini ingin tetap merasa nyaman meskipun keadaan disini jauh berbeda dari di rumahnya dulu. Dia tidak terlalu suka dengan rumah yang besar, apalagi cenderung kosong seperti ini. Gemini suka suasana dan nuansa yang hangat dan minimalis, namun dia juga tidak mungkin mengubah rumah ini habis-habisan. Mahal biayanya, lebih baik cari rumah baru kalau mau begitu.

"Mama..." suara lembut khas baru bangun tidur menyapa pendengaran Gemini. Zion sedang berjalan ke arahnya sambil masih setengah terpejam dan mengucek mata sebelah kirinya. Gemini sudah tidak kaget lagi dengan panggilan itu. Dia harus mulai membiasakan diri dengan panggilan tersebut meskipun rasanya masih tidak nyaman.

Zion sudah ada di samping Gemini, memperhatikan Ibu barunya itu dengan tatapan yang lucu. Dia kemudian melihat ke meja makan dan kembali menatap Gemini lagi.

Thirty Five (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang