55

1.3K 181 7
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih semua untuk dukungannya. Semoga suka dengan cerita ini.

***

Gemini sebelumnya sudah mengabari Reska lebih dulu kalau mereka sedang ada di salah satu kafe yang tidak jauh dari sana. Setelah Ziarah Reska mengantarkan Anita ke tempat lain karena ada acara lagi dengan teman-temannya. Setelah itu dia baru menyusul Gemini dan Zion.

Jalan-jalan sebentar, ujung-ujungnya mereka mampir juga ke mall. Salah satu mall terbesar di Surabaya. Gemini sudah seperti anjing sedang kepanasan. Bahkan AC mobil yang Reska gunakan saja tidak terlalu dingin menurut Gemini. Kalau lima belas menit lagi dia tidak masuk mall mungkin Gemini akan pingsan.

Tapi apa arti liburan mereka kalau ujung-ujungnya ke mall lagi? Di Jakarta juga mereka sering ke mall. Gemini dan Zion yang sering, Reska jarang. Reska adalah definisi lelaki rumahan sejati. Ke mall hanya seperlunya karena ada yang dia mau beli.

Bahkan ke supermarket saja Reska sudah tahu apa saja yang akan dia beli. Lain dengan Gemini dan Zion yang setiap lorongnya mereka telusuri. Lihat, suka, ambil, beli. Urutan ketika mereka ada di supermarket.

"Kamu mau pulang atau masih mau kemana lagi?" tanya Reska ketika mereka sudah di dalam mobil. Gemini menyodorkan satu sendok es krim berwarna hijau pada mulut Reska yang diterima oleh lelaki itu.

"Pulang aja, mau kemana lagi memang?" tanya Gemini yang dijawab gelengan oleh Reska. Mereka memang tidak punya agenda khusus. Zion di belakang juga anteng dengan es krimnya sendiri.

"Saya antar kamu ke rumah Mama kalau begitu, saya mau ke rumah lama." kata Reska.

"Rumah lama? Mau ngapain?"

"Ada beberapa barang yang mau saya ambil, belum sempat saya bawa waktu pindahan kemarin."

Gemini terdiam, berpikir sejenak. "Ya sudah kita ke sana aja sekalian." kata Gemini santai. Kali ini gantian Reska yang berpikir.

"Kamu yakin mau ikut ke sana? Itu rumah lama saya dan Zion," Reska mencondongkan tubuhnya ke samping supaya bisa lebih dekat dengan Gemini. "Masih banyak barang-barang dan foto-foto Eleanor di sana." bisik Reska supaya Zion tidak bisa mendengar mereka.

"Cuma barang sama foto doang, nggak akan aku ambil. Aku yakin barang-barang aku lebih bagus dari dia." jawab Gemini sedikit kesal.

Reska menghela nafasnya. "Bukan begitu, jangan salah paham, saya hanya gak mau kamu kesal. Ini belum apa-apa saja sudah begini."

"Nggak akan kesal Mas, ngapain aku kesal sama orang yang udah gone," Gemini menunjukkan gerakan tangannya yang menebas kepalanya sendiri. "Ayo ke sana. Tenang aja udah aku nggak kenapa-napa." Reska akhirnya mengalah. Dia mengangguk dan melajukan mobilnya. Kebetulan rumah lamanya masih satu komplek dengan rumah Ibunya, hanya berbeda beberapa blok saja.

Gemini, tentu saja dia tidak akan kesal. Gemini tidak akan terpengaruh dengan masa lalu Reska. Tidak peduli kalau dulu Reska pernah mencintai Eleanor sampai segitunya. Dia hanya penasaran, seperti apa rumah yang Reska tinggali dulu.

Rumah itu kan rumah yang dia beli saat dia menikahi Eleanor, membawa wanita itu pindah bersamanya ke Surabaya. Gemini penasaran, seperti apa rupanya. Rumah yang kata Reska tidak dia jual, tidak juga dia kontrakkan untuk orang lain. Alasannya sederhana, Reska menginginkan rumah itu untuk Zion nantinya.

Seluruh kenangan masa kecil Zion ada di sana. Jadi Reska akan memberikan rumah itu untuk Zion nanti saat anak itu sudah cukup umur. Selebihnya terserah Zion ingin melakukan apa dengan rumah tersebut. Kalau Zion mau jual pun Reska tidak keberatan. Dia hanya merasa rumah itu memang sudah seharusnya menjadi hak Zion.

Thirty Five (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang