16

3.6K 251 7
                                    

Hai hai hai, aku update lagi. Kalau ada typo spill ya, soalnya kalau update wattpad suka beda sama yang aku tulis spasi dll nya. Jangan lupa vote dan comment nya yaa.

Happy reading dan terima kasih

***

"Iya, iya gue tahu. Nggak usah kebanyakan ngocehin gue deh. Nanti ujung-ujungnya sampai sana yang paling prepare gue..."

Gemini mencibir kesal saat Tasya dengan rajinnya sepagi ini sudah menelpon Gemini hanya untuk mengingatkan supaya Gemini tidak lupa dengan barang bawaannya. Gemini memang last minute sebelum berangkat baru mengecek lagi apakah bawaannya sudah lengkap semua. Tapi jangan salah sangka, persentase kelupaan Gemini masih lebih rendah dibandingkan Tasya.

Pengalaman yang sebelum-sebelumnya mereka jalan bersama, Tasya selalu lebih ribet kalau masalah persiapan. Semua akan dipersiapkan Tasya dengan baik, tapi ujung-ujungnya Tasya juga yang banyak lupanya.

"Iya udah deh Sya ih! Sebel gue lama-lama kalau lo bawel gini. Iya ini gue masih ada kerjaan sebentar. Nanti ketemu di Bandara saja langsung. Nggak usah jemput-jemput gue segala. Jam lo lebih ngaret dari gue nanti yang ada kita sama-sama telat lagi. Sudah ya, gue tutup..."

Tidak mau repot-repot menunggu Tasya mengiyakan, Gemini langsung menutup telponnya. Dia sudah ada di depan kafe sejak tadi. Gara-gara menjawab panggilan dari Tasya dia jadi panas-panasan di depan kafe.

Siang ini seperti biasa Be Coffee cukup ramai dikunjungi. Banyak yang sedang meeting di kafe. Tidak seperti biasanya, Gemini kali ini langsung menuju ke ruang kerjanya. Dia sedang tidak ingin duduk di meja pojok belakang tempatnya biasa duduk. Padahal meja itu sedang kosong juga.

Sebelum masuk ke belakang dia sempat melihat sekeliling kafe. Beberapa hari ini keberadaan Zion memang tidak terlihat. Namun Gemini tidak mau terlalu senang. Bisa saja anak itu seperti kemarin. Menghilang cukup lama lalu tiba-tiba muncul di hadapan Gemini seperti setan.

Kali ini Gemini mungkin bisa mempercayai Reska. Omelan Gemini pada Zion tempo hari membuat Reska geram. Wajah lelaki itu langsung mengeras ketika menatap Gemini. Orang tua mana sih yang tidak marah kalau anaknya dimarahi orang lain. Tapi salah sendiri kenapa Zion dibiarkan berkeliaran begitu saja.

Gemini mengedikkan bahunya, kemudian masuk ke dalam ruang kerjanya. Dia langsung meletakkan barang bawaannya di atas meja, kemudian menuju pada akuariumnya dan memberi makan ikan-ikan kesayangannya.

Nanti Gemini akan mengingatkan Nadya supaya jangan lupa memberi makan ikan-ikannya. Terakhir kali Gemini liburan ke Bangkok, tiga ikannya mati karena lupa diberi makan. Kecintaan Gemini pada ikan memang sudah ada sejak dulu.

Saat usianya empat tahun sampai dengan sekarang Gemini selalu punya akuarium dengan berbagai jenis ikan. Dimulai dari ikan mas koki yang dibelikan oleh Ayahnya dulu, berakhir sampai saat ini hobinya masih sama.

Di rumah memang sengaja dia tidak memiliki akuarium. Alasannya sederhana, karena Gemini tinggal sendiri tanpa asisten rumah tangga yang menginap. Akan sangat merepotkan kalau dia punya akuarium karena keseharian Gemini lebih banyak dihabiskan di luar.

Jadi dia memutuskan untuk meletakkan akuariumnya di ruang kerjanya di kafe. Akan banyak orang yang membantu Gemini mengurusnya bahkan ketika Gemini sedang tidak ada disana nanti. Contohnya seperti sekarang saat dia akan berlibur ke Jepang. Gemini tidak perlu khawatir dan pusing menitipkan ikan-ikannya.

Setelah puas memandangi ikan-ikannya, Gemini kembali beralih pada pekerjaannya. Tidak banyak yang harus dia kerjakan, tapi ada beberapa hal yang harus diurus sebelum malam ini dia berangkat.

Persediaan kafe dan dan semua pembayaran pada supplier yang akan jatuh tempo sampai dengan dua minggu kedepan sudah Gemini aturkan, bahan-bahan yang harus mereka pesan juga sudah di list oleh Nadya. Tinggal beberapa hal kecil lainnya.

Thirty Five (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang