37

1.4K 249 20
                                    

Happy reading semuanya. Jangan lupa vote dan comment nya ya...

Terima kasih...

***

Kehadiran Gemini di sekolah tentu saja menjadi hal yang membahagiakan bagi Zion, begitu juga dengan Reska. Paling tidak meskipun Gemini cuek, dia masih ada sedikit perasaan untuk tidak mengecilkan hati Zion.

Hanya satu yang membuat Reska risih, Gemini jadi pusat perhatian orang-orang di sekolah. Yang diperhatikan mungkin tidak sadar, Zion juga biasa-biasa saja. Penampilan Gemini sopan dan rapi, tidak ada yang salah sebenarnya.

Pakaian Gemini seperti ingin rapat penting dengan klien dari luar negri. Belum lagi kacamata aviator warna hijaunya yang membuat Reska kesal. Terlalu mencolok warnanya namun begitu cocok dengan wajah Gemini. Mau protes tapi Reska tidak ingin menambah deretan masalah mereka. Biarkan Gemini melakukan apa yang dia mau.

Setelah mengantarkan Zion masuk, Reska dan Gemini masuk ke tempat yang sudah dipersiapkan untuk wali murid. Dimana lagi kalau bukan kursi penonton. Ini kali pertama Gemini mengunjungi sekolah Zion. Bukan sekolah sembarangan, Reska jelas-jelas memasukkan Zion ke salah satu sekolah terbaik di Jakarta.

Selama acara berlangsung Reska dan Gemini sama-sama diam. Tidak saling bicara sama sekali. Ternyata acara ini cukup menyita waktu karena Gemini pikir tidak akan lama, ternyata hampir semua angkatan tampil dalam acara tahunan ini. Buktinya saja sekarang sudah pukul setengah sebelas siang dan Zion baru tampil. Anak itu benar-benar menjadi kelinci putih rupanya.

Gemini jadi geli sendiri kalau mengingat Zion begitu semangat dengan perannya itu. Meskipun bukan peran utama, tapi nyatanya Zion terlalu senang menjadi seekor kelinci. Entahlah, anak-anak memang susah ditebak.

Acara baru selesai pukul dua belas lewat lima belas menit. Beberapa orang tua murid sudah mulai bubar untuk menyusul anak mereka masing-masing. Begitu juga dengan Gemini dan Reska.

"Saya mau ke toilet dulu, nanti saya nyusul." ujar Reska yang dijawab anggukkan oleh Gemini.

Gemini berjalan menuju ke depan hall, tempat anak-anak sudah berkumpul untuk pulang. Dia mencari Zion, agak sedikit susah menemukan anak itu karena kerumunan yang lumayan banyak.

Zion sedang bersama tiga orang temannya yang lain. Gemini berjalan dengan santai sampai dia mendapati ada yang aneh dengan keempat anak tersebut. Sempat berhenti sebentar untuk mengamati, Gemini langsung berlari saat melihat Zion mulai menghampiri salah satu dari mereka dan memukulnya.

"Apa! Aku bilangin Mama aku nanti ya!" ujar salah satu dari mereka. Kini malah Zion yang dikeroyok oleh tiga anak tersebut dan sekarang mereka sudah saling baku hantam.

"Dasar nggak punya Mama!" mata Gemini melotot mendengarnya. Ketika salah satu dari mereka ingin memukul Zion, Gemini langsung berlari dan menahan tangan anak tersebut.

"Kecil-kecil tapi mulut kamu nggak sekecil umur kamu rupanya." sahut Gemini sarkas.

Keempat anak tersebut terdiam. Wajah mereka sudah pada terluka meski tidak terlalu parah. Gemini yakin tapi besok pasti baru terlihat lebih buruk lukanya. Dia memandang Zion, anak itu juga tidak ada bedanya.

Meskipun begitu Gemini tetap bisa bernafas lega karena bukan Zion saja yang terluka. Dia tidak akan rela kalau hanya Zion yang terluka sementara yang lainnya baik-baik saja.

"Mama..." ujar Zion pelan, membuat ketiga anak tadi kaget. Gemini melepaskan tangannya dari salah satu anak tersebut saat melihat beberapa orang dewasa menghampiri mereka. Siapa lagi kalau bukan orang tua tiga anak menyebalkan ini.

Ketiga anak tersebut langsung menghampiri orang tua mereka masing-masing, berlindung di balik tubuh orang dewasa. Gemini tersenyum remeh. Kalau tidak salah seharusnya tidak perlu berlindung pada orang tua kan.

Thirty Five (Completed)Where stories live. Discover now