47

10.8K 643 15
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih.

***

"Kamu pulang langsung istirahat ya Gem. Jangan capek-capek, jangan nggak tidur." Anita memeluk Gemini sebelum dia pergi menuju gate nya untuk terbang duluan.

"Iya Ma, makasih." Gemini sakit. Demam, untungnya pagi ini sudah turun suhunya. Anita kembali menatap menantunya itu dengan tidak tega. Kalau dia kembali ke Jakarta sudah pasti dia bisa mengurus Gemini. Padahal sebenarnya Reska juga bisa merawat orang sakit, anaknya itu kan Dokter.

"Kalian hati-hati ya, nanti kalau sudah sampai jangan lupa kabari Mama ya Reska." Reska mengangguk.

Setelah Anita berlalu, kini tinggal mereka yang menuju ke penerbangan mereka. Jadwalnya tidak berbeda jauh. Koper-koper mereka juga sudah masuk ke bagasi. Timbangannya pas, hanya selisih kurang dari satu kilogram. Gemini tidak mau rugi tentu saja.

"Ma, beli minum dulu yuk. Masih lama masuk pesawatnya." Zion mulai merengek, sebenarnya sudah sejak tadi saat masih ada Anita, tapi tidak ditanggapi oleh Gemini. Namun sekarang Gemini juga haus. Mau minum air mineral tapi toko minuman di hadapan mereka menggugah selera untuk dicoba.

"Yang di depan ini? Susu kacang kan?" Zion mengangguk. Padahal cuma susu kacang, di Indonesia juga banyak bahkan mungkin lebih enak. Tapi kenapa yang disini bisa begitu menggiurkan. Kemasannya sama seperti minuman boba pada umumnya. Lucu dan menggemaskan. Oh ada kue juga yang namanya mini pancake tapi bentuknya malah mirip martabak mini di Indonesia. Gemini menghela nafasnya bingung.

"Jangan macam-macam. Tidak boleh minum es, kamu sakit. Zion juga sudah terlalu banyak minum es di sini. Papa nggak mau kamu sakit juga kayak Mama. Papa cuma bisa mengurus satu orang, bukan dua orang sakit bersamaan." peringatan Reska membuat Gemini dan Zion saling berpandangan.

"Yah, Papa mah nggak asik. Mumpung lagi disini kan Pa. Boleh ya, satu saja deh buat Zion, Mama nggak usah." Gemini mencibik kesal pada Zion.

"Anak sama bapaknya sama aja," cibir Gemini. "Boleh deh, masa nggak beli sih. Sekali aja ini sebentar lagi kita pulang Ka, habis itu kan nggak jajan-jajan lagi. Zion puasa es sampai bulan depan. Kuota minum es sama jajan dia udah abis bulan ini. Oke?" Gemini meyakinkan Reska. Tentu saja dijawab dengan gelengan kepala cepat dari Reska.

"Tidak boleh."

"Ya udah kita belinya nggak pakai es deh." kata Gemini lagi. Zion menarik-narik baju Gemini protes, tapi diabaikan Gemini.

Akhirnya Reska mengalah, membiarkan Zion dan Gemini pergi meninggalkannya untuk membeli minuman yang mereka mau. Tidak lama mereka kembali dengan masing-masing membawa minumannya yang ternyata ada es nya.

"Tadi katanya tidak pakai es."

"Sedikit aja Pa, kalau nggak pakai sama sekali nggak enak." jelas Zion agar Reska tidak marah.

Tidak mau memperpanjang lagi, Reska membiarkan dua orang itu melakukan apa yang mau mereka lakukan. Sebentar lagi mereka juga harus sudah masuk ke pesawat.

Di perjalanan yang kurang lebih memakan waktu dua jam itu Gemini memilih untuk tidur. Dia tidak peduli Zion dan Reska mau melakukan apa. Zion sudah pasti anteng dengan makanannya, kalau Reska sih terserah.

Meskipun tidur di pesawat tidak sepenuhnya bisa tidur nyenyak, tapi lumayan untuk mengumpulkan tenaga. Mereka sudah mengabari Pak Damang untuk menjemput mereka setibanya di Bandara Soekarno Hatta. Setelah beberapa menit berusaha memejamkan mata akhirnya Gemini terlelap juga.

"Pa, kayaknya lain kali kalau liburan Mama aja yang ngatur Pa. Kalau sama Papa suka nggak jelas soalnya." Zion berkata pada Reska dengan wajah yang lucu.

Thirty Five (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang