25

2.9K 249 14
                                    

Aku kembali lagi. Terima kasih untuk yang sudah mau baca certia ini. Meskipun kalian kesal, tapi semoga masih tetap penasaran dengan Thirty Five ya.

Happy reading all, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih...

***

Reska sudah kembali dari tempat Gemini. Hampir pukul sebelas malam dia sampai di rumah. Keadaan rumah tentu saja sudah sepi. Zion tentu sudah terlelap juga. Reska langsung menuju ke kamarnya, membersihkan diri dengan cepat sebelum berbaring di atas tempat tidur.

Sebentar lagi tempat tidur ini bukan hanya dia yang akan menempati. Akan ada Gemini di sampingnya. Mereka sudah membicarakan semuanya dengan matang. Gemini setuju untuk tidak mengulur waktu dan menentukan tanggal sesegera mungkin.

Gemini juga tidak menginginkan pesta pernikahan yang terlalu besar, padahal Reska sudah menyanggupi jika Gemini menginginkannya. Namun Gemini menolak mentah-mentah. Akhirnya keputusan mereka jatuh pada resepsi sederhana yang dihadiri keluarga dan teman dekat saja. Bahkan mereka hanya mengundang seratus orang, tidak lebih. Masih jauh lebih baik ketimbang ide Gemini sebelumnya yang bahkan tidak mau mengadakan resepsi sama sekali.

Tentu saja ditolak Reska mentah-mentah. Bagaimanapun juga dia ingin memberikan yang terbaik bagi Gemini. Sekali seumur hidup dan Reska tidak akan membiarkan Gemini tidak mengadakan acara apa-apa.

Sungguh Gemini tidak bisa ditebak sama sekali. Kalau biasanya wanita antusias mempersiapkan acara pernikahan mereka, lain ceritanya dengan Gemini. Dia bahkan tidak mau ambil pusing. Dia menyerahkan sepenuhnya pada Reska, bahkan kalau Reska tidak sempat Gemini menyuruhnya mencari Wedding Organizer untuk mengatur semuanya. Gemini tidak punya waktu untuk itu semua.

Reska menghela nafas sambil memandangi langit-langit kamarnya. Hidupnya terlalu rumit selama sepuluh tahun belakangan ini. Jadi single parent tidak mudah, apalagi dia seorang lelaki. Reska akui mengurus anak itu pekerjaan yang susah dan melelahkan. Untung saja Zion tidak rewel, Reska tidak dapat membayangkan apa jadinya kalau Zion susah diatur. Mungkin Reska sudah gila dari kemarin-kemarin.

Perihal persyaratan Gemini, Reska menyanggupi semuanya termasuk syarat tidak masuk akal dari Gemini. Reska tidak akan protes kalau cara tersebut yang Gemini ambil untuk menghukumnya. Biarkan saja berjalan apa adanya dan lihat seperti apa kedepannya. Yang terpenting sekarang adalah Gemini bersama dengannya, itu saja sudah cukup.

Reska tidak akan menuntut apa-apa. Dia tahu Gemini tidak suka melakukan hal yang tidak dia sukai, jadi tentu saja Reska akan membiarkan Gemini selama masih dalam batas yang wajar. Dia sudah berkali-kali menerangkan pada Gemini kalau dia serius dengan pernikahan mereka meskipun Gemini belum bisa percaya sepenuhnya. Biar saja, pelan-pelan Reska akan meyakinkan Gemini.

Terlalu lelah, Reska akhirnya terlelap begitu saja tanpa sempat mematikan lampu kamarnya. Baru sekitar pukul setengah enam pagi dia terbangun karena suara alarm dari ponselnya. Reska mengucek matanya sebentar sebelum berusaha mengembalikan kesadarannya. Kepalanya sedikit sakit karena kurang tidur dan efek tertidur di ruangan yang terang.

Reska bangkit, membersihkan diri dan bersiap-siap. Pukul enam lewat sepuluh menit Reska sudah rapi dengan pakaiannya. Dia turun ke bawah menuju ke ruang makan. Zion sudah siap dengan seragamnya. Duduk manis menikmati sarapan paginya.

"Hai Pa..." sapa Zion sambil mengunyah.

"Pagi ini sekolah diantar sama Papa ya? Ada yang mau Papa bicarakan sama Zion..." tentu saja Zion mengangguk antusias. Pantas saja sepagi ini ayahnya sudah rapi. Biasanya Reska masih belum siap-siap karena Zion akan diantar oleh supir.

Reska mengambil dua potong roti yang ada di atas meja. Dia memperhatikan Zion yang mulai menghabiskan rotinya dan juga menandaskan susunya. Sarapan sederhana karena memang mereka adanya seperti ini. Kadang Reska juga kasihan pada Zion.

Thirty Five (Completed)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن