14

3.5K 280 30
                                    

Happy reading, seperti biasa jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih...

***

Tidak ada Zion, tidak ada Reska, dan tidak ada Anita. Gemini bisa tersenyum lebar. Beberapa hari ini hidupnya luar biasa menyenangkan. Sejauh ini omongan Reska bisa dipegang. Dia benar-benar menjauhkan Zion dari Gemini. Baguslah kalau Reska sadar diri untuk tidak mengganggunya lagi.

Gemini sedang bersama Nadya di ruang kerjanya. Mencatat beberapa stok bahan makanan dan mengumpulkan tagihan-tagihan yang harus segera mereka bayar karena sudah jatuh tempo. Terlebih lagi dia tidak ingin semua ini mengganggunya saat dia sedang ada di Jepang nanti, menikmati liburannya dengan Tasya.

"Jadi ada berapa banyak Nad?" Tanya Gemini saat Nadya tampak sedang menghitung ulang semuanya.

"Nggak banyak sih Mbak, paling yang harus kita pesan lagi roti sama susu saja karena sudah tinggal sedikit juga. Kalau nggak pesan besok stok kita paling cuma buat empat hari kedepan." Jelas Nadya yang dijawab dengan anggukkan oleh Gemini.

"Ya sudah di order saja, kamu atur saja yang mana yang harus segera kita pesan. Untuk tagihan yang jatuh temponya harus segera langsung dikumpulkan dan di kasih ke saya ya. Roti kan biasanya mereka minta langsung di transfer pembayarannya."

"Oke Mbak..." Jawab Nadya. Setelah itu Nadya keluar dari sana. Gemini masih sibuk dengan tumpukan bon yang harus dirapikan. Menyusun jadwal pembayaran untuk setiap tagihan yang akan jatuh tempo, kemudian mengarsipkannya dengan serapi mungkin yang dia bisa.

Setelah semuanya beres, dia mengecek beberapa email yang masuk. Beberapa project baru yang mungkin menarik untuk dia tulis. Ada yang menarik perhatian Gemini ketika dia membacanya.

Sebuah cerita dengan alur maju mundur dan plot yang menegangkan. Mengangkat kisah tentang percobaan sebuah distrik yang dikhususkan untuk pengembangan dan uji coba senjata biokimia perang yang berakhir dengan kegagalan dan membuat distrik tersebut ditutup demi keamanan masyarakat luas.

Menyisakan orang-orang yang masih hidup di dalamnya harus bertahan hidup dengan cara mereka sendiri. Ada sedikit bumbu-bumbu romantis yang menguras air mata. Hal baru bagi Gemini untuk menulis naskah dengan cerita seperti ini.

Dia mulai menimbang-nimbang, akan seperti apa jadinya nanti. Gemini bukan hanya harus memikirkan cerita yang epik, tapi juga berapa banyak tokoh dan bagaimana visualisasi mereka. Kalau terlalu epik dan memakan budget yang besar belum tentu naskahnya diterima untuk diproduksi juga.

"Tapi mencoba tidak ada salahnya kan? Bukan sekali ini naskah gue pernah ditolak..." Gumam Gemini pada dirinya sendiri.

Tanpa pikir panjang Gemini langsung membalas email tersebut kalau dia bersedia menulis naskah itu. Hidup tidak akan menarik kalau tidak berani mengambil tantangan sama sekali. Terlalu membosankan dan menyusahkan kalau hanya itu-itu saja.

Tiba-tiba Gemini teringat dengan Tara. Lelaki itu akan berangkat ke Singapura beberapa hari lagi. Dia mengeluarkan ponselnya yang mengirim pesan pada Tara.

To : Dirgantara

Hari ini pulang jam berapa?

Tidak lama kemudian pesannya dibalas oleh Tara.

From : Dirgantara

Malam Gem, jam sebelas atau dua belas malam mungkin baru selesai. Kenapa? Kangen?

Gemini memutar bola matanya malas dengan jawaban Tara. Terlalu percaya diri lelaki itu.

To : Dirgantara

Thirty Five (Completed)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin