42

1.4K 194 11
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya ya. Terima kasih

***

"Hai Papa..." Zion menyapa Reska ketika mendapati Papanya pulang. Anak itu sedang menggambar entah apa sambil telungkup di ruang keluarga dengan televisi yang menyala. Setelah menyapa Reska dia kembali melanjutkan gambarnya.

Reska meletakkan tas kerjanya di sofa kemudian dia menghampiri Zion. Memperhatikan Zion yang sangat serius menggambar tapi mengabaikan film yang ada di televisi yang menampilkan kartun burung hantu aneh menurut Reska.

Ini salah satu kartun favorit Zion. Sejak dulu Reska suka menemani Zion nonton. Kartun yang tidak ada dialog dan interaksi sama sekali tapi mampu membuat Zion tertawa. Ketika dulu Reska tanya apa yang lucu, Zion malah menjawab tidak tahu tapi lucu saja.

"Mama belum pulang ya?" dia tidak menemukan mobil Gemini di garasi. Memang sekarang baru setengah lima sore. Tapi sebentar lagi jam pulang kerja orang kantor, kalau Gemini belum pulang sekarang berarti kemungkinan Gemini akan pulang malam hari.

"Belum. Kalau nggak ada les pulang sekolah Zion mau ke tempat Mama aja Pa."

"Mau ngapain di sana? Mama kan kerja, kamu nanti gangguin Mama doang." sanggah Reska.

"Yah, Papa mah begitu. Kerjanya bilang Zion gangguin Mama aja." Reska tertawa dengan tanggapan Zion.

"Kan memang kamu ngerecokin Mama saja di sana nanti. Kamu bisa bantuin apa memang?" semakin jadi Reska menggoda putranya.

"Bantuin makan sama minum." lagi-lagi Reska tertawa.

Dia membiarkan Zion kembali asik dengan kegiatannya. Sementara Reska beristirahat sebentar. Untung hari ini jadwalnya tidak padat. Tidak ada operasi hari ini. Belakangan ini hari-hari Reska terlalu melelahkan.

Sungguh dia bingung harus dengan cara apa lagi meluluhkan Gemini. Wanita itu sekeras batu perasaannya. Reska tidak jujur salah, jujur pun dia tetap salah. Setidaknya dia berharap Gemini bisa mengerti posisinya saat itu. Sedikit saja, tidak perlu mengerti semuanya.

Kalau sudah seperti ini Reska bingung mau bagaimana. Dia harus berusaha seperti apa. Sebelumnya dia tidak perlu bersusah payah hanya untuk mendapatkan perhatian Gemini. Sekarang jangankan perhatian, dianggap ada di rumah ini saja tidak.

Reska tidak mau terlalu banyak mengekang Gemini. Bagaimanapun juga Gemini wanita yang bertanggung jawab, tanpa harus Reska banyak meminta Gemini sudah tahu apa yang harus dia lakukan di rumah ini, itu saja sudah cukup bagi Reska.

Dia tidak mau egois dengan mengharapkan Gemini juga memperlakukannya dengan baik. Cukup Gemini memperhatikan Zion, maka Reska tidak akan minta yang lain. Setelah melewati berbagai macam hal dalam hidup ini, Reska sudah terbiasa untuk tidak berharap apa-apa.

"Papa mandi dulu ya, nanti kita main." Zion mengangguk, tapi tidak mau repot memandang Reska. Dia mengacak rambut Zion yang masih setengah basah sebelum akhirnya naik ke lantai dua dan menghilang ke dalam kamar.

Lima belas menit waktu yang Reska butuhkan untuk membersihkan dirinya. Setelahnya dia sudah ada di lantai ruang keluarga bersama Zion. Menemani Zion yang sekarang sedang mewarnai. Tidak lupa Reska memperhatikan pipi putranya yang untungnya sudah membaik keadaannya. Tidak sebiru kemarin.

"Salep yang kemarin Papa beli jangan lupa dipakai. Semalam dipakai nggak? Papa sampai lupa ingatkan."

"Lupa Pa, tapi kayaknya Mama yang pakaikan kemarin malam. Soalnya tadi pagi salep nya ada di kamar Zion." Reska hanya diam.

Setelah menemani Zion main sampai pukul setengah tujuh malam, Reska akhirnya menyuruh Zion untuk makan malam. Hari ini Ratih masak udang goreng tepung dengan sop ayam yang tidak terlalu banyak, kelewat sedikit malah menurut Reska.

Thirty Five (Completed)Where stories live. Discover now