27

2.3K 263 10
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih...

***

"Nggak waras lo ya Gem! Itu Reska! Reska! Gimana bisa lo mau hidup sama lelaki itu?! Tinggal satu rumah Gem! Dia udah punya anak sama bini nya yang dulu!" Gemini sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya. Tasya benar-benar menjerit kali ini. Tidak sampai satu menit setelah dia mengabari Tasya dan Nicho kalau dia akan menikah dengan Reska, Tasya sudah mengomelinya habis-habisan dari telepon.

Dia masih bisa mendengar beberapa ocehan Tasya dari seberang sana. "Sya! Udah! Gue budek lama-lama dengerin lo begini! Married sama Reska itu keputusan gue, dan final." Gemini langsung memutuskan sambungan teleponnya. Dikasih kabar salah, nggak dikabarin juga salah. Batin Gemini kesal.

Cukup Tasya yang mengomel, lain lagi dengan Nicho. Lelaki itu juga protes, tapi tidak sampai mengomel seperti istrinya. Hanya saja Nicho memang selalu berlebihan dalam hal apapun. Gemini tidak mau ambil pusing. Mau seperti apa orang-orang diluar sana me-reog karena keputusannya, ini tetap hidupnya, dan Gemini selalu dengan prinsip dia sudah berada dijalan yang tepat sekalipun semua orang bilang dia keliru.

Hari ini dia ada janji dengan Anita untuk mencoba gaun pernikahannya. Gemini sudah memesannya, hanya tinggal fitting terakhir bersama dengan Zion juga. Reska yang mengurus semuanya, hampir semuanya lebih tepatnya. Gemini hanya sibuk dengan gaunnya dan pakaian kedua keluarga. Itu juga tidak bisa dibilang sibuk sekali karena Anita yang lebih sibuk mengurus semuanya.

Sebenarnya hari ini Gemini sudah menolak untuk fitting ditemani oleh Anita. Dia bisa sendiri, namun Anita bersikeras untuk ikut menemani. Sekalian mau mengambil jas Zion katanya. Apalah daya Gemini, menolak calon mertuanya rasanya bukan hal yang bagus.

Dia memang tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan Anita, tidak seperti dulu saat hubungan mereka cukup dekat. Saat pernikahannya dengan Reska bubar jalan, Anita tidak berkomentar apa-apa. Antara menerima atau tidak dengan keputusan sepihak Reska. Namun Gemini ingat kalau wanita paruh baya itu bahkan tidak berusaha menjelaskan apa-apa padanya.

Gemini kira dia bisa menemukan sosok seorang Ibu yang sudah lama tidak dia rasakan. Tapi Gemini lupa, bagaimanapun juga Anita adalah Ibunya Reska. Dia tentu akan mendukung keputusan anaknya ketimbang membela Gemini. Siapalah seorang Gemini.

Tidak ingin berlama-lama lagi, Gemini menyambar tasnya. Dia akan bertemu di butik dengan Anita dan Zion. Biarlah dia sedikit terlambat. Jujur Gemini malas dengan calon mertuanya. Jadi dia tidak ingin datang on time.

Lima belas menit mengendarai kendaraan dia sudah sampai di depan butik yang cukup terkenal. Menghela nafas lelah, Gemini turun juga dari mobil. Dia sempat melirik mobil yang terparkir tidak jauh darinya. Ada Pak Damang disana. Berarti Anita dan Zion sudah ada di dalam.

Ketika masuk Gemini disambut dengan ramah dan langsung diarahkan ke lantai atas. Benar saja, Zion sedang berpose di depan kaca dengan jas barunya.

"Tante Gem!" Seru Zion semangat. "Lama sekali, Zion sama Oma dari tadi disini sudah menunggu..." rajuknya. Gemini mengangkat tangannya, melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Cuma telat sepuluh menit. Kamu sudah disini dari jam berapa?"

"Baru juga kok, belum ada setengah jam yang lalu." kali ini Anita yang menimpali.

Gemini mengangguk sebelum dia mengikuti salah seorang disana untuk membantunya fitting. Baju yang dipilih oleh Gemini sangat amat sederhana. Hanya gaun putih dengan bahu terbuka yang dilapisi tulle berwarna putih hingga menjadi gaun berlengan panjang. Tidak ada ornamen apa-apa. Bahkan Gemini berkali-kali ditanya oleh pemilik butik apa dia benar-benar serius untuk memilih model yang kelewat sederhana untuk seorang pengantin ini.

Thirty Five (Completed)Where stories live. Discover now