22

3.6K 268 31
                                    

Hai, aku kembali lagi.

Untuk kalian yang tanya kak cerita ini udah nggak di up di wattpad lagi ya? Cuma di Karyakarsa aja ya? 

Jawabannya masih ya. Cerita ini akan terus di up di wattpad, hanya beberapa part yang memang berbayar di Karyakarsa.  Tapi jangan khawatir, kalian masih tetap bisa baca cerita ini di wattpad.

Happy reading dan jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih.

***

"Kamu ngatain Reska gila, kamu juga sama gilanya sekarang. Mas cuma suruh kalian berdua bicara dan selesaikan semuanya baik-baik, bukan malah ambil keputusan untuk langsung menikah." kata Galang kesal. Lagi-lagi acara sarapannya terpaksa terganggu. Kalau begini caranya sampai jam sebelas juga sarapannya tidak akan selesai-selesai.

"Mana ponsel kamu?" Gemini mengabaikan Galang, dia malah beralih pada Reska dan meminta ponsel lelaki itu. Reska tidak bertanya, langsung mengeluarkan ponselnya dari kantong celana dan menyerahkannya ada Gemini dengan keadaan yang sudah tidak terkunci.

Gemini mengetikkan beberapa angka dan menyerahkan ponsel tersebut kembali pada Reska. "Simpan. Ini nomor ponselku. Kita bicarakan lebih lanjut nanti, sekarang kamu bisa pulang." ujar Gemini santai.

Mata Galang nyaris keluar mendengarnya. Seenaknya saja Gemini menyuruh Reska pulang sementara urusan mereka belum selesai.

"Tunggu! Tunggu! Nggak bisa begitu! Enak saja kalian berdua main seenaknya datang pergi begitu! Lo duduk sekarang," perintah Galang pada Reska. Selanjutnya Galang menatap adiknya sengit. "Kamu juga duduk!" Gemini memutar matanya kesal, tapi dia juga tetap duduk di samping Reska. Kali ini dia sudah tidak terlalu anti dengan Reska.

Clarissa sendiri setelah tahu kalau suaminya jauh lebih bisa bersabar memilih tidak ikut dengan permasalahan yang ada. Kedua anaknya jauh lebih membutuhkannya sekarang. Kalaupun nanti terjadi apa-apa, masih ada Gemini di bawah. Setidaknya dia berharap Gemini tidak akan sama gilanya dengan Galang kali ini. Meskipun itu hanya sebuah harapan belaka.

"Kalian ini...," Galang menggeleng kesal. "Seenaknya saja main mau menikah-menikah. Lo juga Ka, datang ke tempat gue nggak ada angin, nggak ada hujan bilang mau melamar Gemini. Dan kamu, jauh lebih gila lagi malah setuju menikah dengan Reska. Kamu mau bikin Mas kena serangan jantung muda-muda?" gertak Galang pada Gemini.

"Kemarin bilangnya suruh aku cepat-cepat married, sekarang malah lain lagi. Mas Galang blunder deh, males aku..." Galang menggeram kesal. Gemini memang menghabiskan stok sabarnya selama masih berstatus sebagai adiknya.

Pagi-pagi sekali Reska sudah ada di rumahnya, entah dari mana lelaki itu tahu tempat tinggal Galang sekarang. Tapi tidak sulit bagi Reska untuk mencari tahu informasi seperti itu. Amarah Galang meluap, tapi karena masih pagi dan anak-anak serta istrinya juga masih ada di sini, Galang menahannya.

Reska adalah bagian dari kehidupan mereka yang Galang sesalkan. Kalau bisa mengulang waktu, Galang tidak akan membawa Reska masuk dalam hidupnya, terutama Gemini. Semuanya sudah berlalu, tapi tetap saja Galang tidak bisa membiarkan Reska berada di dekatnya lagi.

Kedatangan Reska rasanya membuat Galang hampir mati. Dengan gamblangnya Reska mengatakan kalau dia ingin melamar Gemini, adiknya, wanita yang sepuluh tahun lalu dia campakkan begitu saja. Alasan-alasan dan penjelasan yang diberikan Reska memang mampu membuat Galang sedikit melunak, tapi bukan berarti dia mengijinkan adiknya kembali bersama dengan Reska.

Sekarang Gemini malah dengan mudahnya mengatakan dia menerima lamaran Reska dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Padahal baru saja mereka hampir baku hantam di rumah Galang. Dia merasa sedang dipermainkan kedua orang kurang ajar ini.

Thirty Five (Completed)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें