19

3.5K 279 40
                                    

Hai hai haiiiiii....

Sepertinya di part ini saya akan banyak mendengar hujatan untuk Reska...

Meskipun begitu tetap jangan lupa vote dan comment nya yaa. Terima kasih.

Happy reading....

***

Reska keluar dari ruang operasi setelah delapan jam berada di dalam sana. Sebelum kembali ke ruangannya dia sudah lebih dulu menanggalkan semua peralatan yang digunakan di ruang operasi tadi.

Lelah, Reska merebahkan tubuhnya di kursi kerjanya sambil membuka komputer. Mengecek email dan jadwal operasinya yang akan datang. Minggu ini masih ada tiga operasi lagi yang menantinya. Untungnya bukan di hari Sabtu karena dia sudah berjanji pada Zion untuk pergi jalan-jalan.

Dua hari yang lalu Ibunya sudah berangkat kembali ke Surabaya. Meninggalkan dia dan juga Zion sendirian. Sekarang sudah hampir pukul sembilan malam. Reska sama sekali belum mengisi perutnya yang kembali berbunyi.

Dia membuka laci kerjanya, mengambil sekotak biskuit yang memang sengaja dia letakkan di dalam sana. Lumayan untuk mengganjal perut kalau sedang sibuk dan tidak sempat makan. Sepulangnya Anita, Reska banyak memikirkan hal-hal yang mengganjal perasaannya.

Tentang Gemini, Zion, dan juga dirinya. Reska sudah pernah menegaskan kalau prioritasnya saat ini adalah Zion dan segala keperluannya. Untuk Zion, Reska akan melakukan segalanya. Lalu ada Gemini yang kembali muncul, seolah semesta sedang mempermainkan mereka.

Selama ini Reska hanya bisa bilang dalam diamnya kalau dia merindukan Gemini, tapi dia cukup tahu diri untuk tidak mencari dan menemui Gemini. Bahkan di setiap doanya Reska selalu berkata semoga dirinya dan Gemini tidak akan pernah bertemu kembali.

Terlalu besar luka dan perasaan sakit hati yang telah dia berikan pada wanita itu. Tapi Reska juga tidak bisa berbohong, mengetahui Gemini masih sendiri sampai sekarang tentu ada perasaan lain juga yang muncul di hatinya.

Reska masih mengharapkan Gemini, setelah sekian lama dia membohongi hatinya, dia masih mencintai wanita itu. Padahal Reska sendiri tidak tahu kapan dia jatuh cinta Gemini. Hubungannya dengan Gemini bisa dibilang sebuah kebetulan.

Reska yang masih patah hati setelah bertahun-tahun merelakan pujaan hatinya menjalin kasih dengan kakak kandungnya sendiri. Bahagia di atas kesengsaraan Reska. Sementara Gemini, wanita itu begitu menarik perhatian Reska saat mereka bertemu kembali setelah sekian lama dengan kesibukan masing-masing tidak saling bertemu.

Gemini itu apa adanya. Kalau dia suka terang-terangan dia akan bilang suka, kalau tidak suka maka terang-terangan juga dia bilang tidak suka. Sifat itu yang membuat Reska bisa nyaman berada di dekat Gemini.

Reska seorang lelaki, dia tidak suka disuruh menebak-nebak perasaan perempuan. Bersama Gemini Reska tidak perlu banyak berpikir, Gemini sudah dengan gamblangnya menunjukkan keinginannya, apa yang dia suka, apa yang dia tidak suka.

Tanpa Reska sadari rasa nyaman itu perlahan-lahan berubah menjadi perasaan cinta selama empat tahun hubungan mereka. Cinta yang bahkan Reska sendiri tidak sadari kalau dia sudah jatuh pada Gemini.

Bukan cinta yang menggebu-gebu. Tidak ada debaran jantung yang berlebihan, apalagi rasa bahagia yang kelewat membuncah. Jatuh cinta pada Gemini rasanya lain. Seperti menemukan kenyamanan kasur setelah seharian lelah bekerja. Itu definisi yang tepat untuk menggambarkan perasaannya pada Gemini.

Reska kira memulai semuanya dengan Eleanor tidak akan sesulit itu. Eleanor wanita yang cantik, lemah lembut dan cerdas. Sangat mudah untuk jatuh cinta pada Eleanor. Namun ternyata Reska tidak bisa. Gemini tidak tergantikan, dan tidak akan pernah tergantikan.

Thirty Five (Completed)Where stories live. Discover now