17

3.2K 271 25
                                    

Aku kembali lagi, semoga tidak bosan dengan Gemini yaa...

Terima kasih untuk yang sudah support, jangan lupa vote & comment nya.

Happy reading...

***

Reska menatap sekeliling rumahnya yang sudah temaram. Jelas saja karena sekarang sudah lewat pukul sebelas malam. Zion pasti sudah tidur, Ibunya juga sudah tidur. Dengan lelah Reska berjalan menyalakan beberapa lampu lagi supaya tidak terlalu gelap.

Dia menuju ke dapur, membuka kulkas dan mengeluarkan air dingin dan menuangkannya ke gelas. Kemudian menegaknya sampai habis. Hari-hari yang melelahkan bagi Reska. Derap langkah kaki seseorang terdengar di telinga Reska.

Dia membalikkan badannya, melihat siapa yang datang. Zion berdiri di sana dengan wajah yang mengantuk. Reska menghela nafas saat Zion menghampirinya dan memeluknya yang masih berdiri di dapur.

"Anak Papa kenapa bangun? Perasaan Papa tidak berisik." jarak dari dapur ke kamar Zion di lantai dua lumayan. Tidak mungkin putranya bisa mendengar suara Reska di dapur. Dia hanya mengambil minum, bukannya masak atau menjatuhkan barang-barang.

"Hari Sabtu nanti ayo kita jalan Pa..." Kata Zion memelas. Entah benar-benar memelas atau Zion memang sedang mengantuk karena sekarang sudah lewat jam tidurnya.

Reska mengelus kepala putranya dengan sayang. Dia pikir ada apa hingga Zion harus bangun malam-malam begini. "Kita pergi ke tempat yang Zion mau. Papa janji..." Kata Reska yang seketika langsung membuat Zion mendongakkan kepalanya menatap Reska.

"Beneran Pa? Kemana saja yang Zion mau?" Tanya Zion penuh harap. Matanya yang tadi sudah mengantuk tiba-tiba saja terbuka lebar dengan semangat. Apalagi ketika mendapati Reska mengangguk.

"Memangnya Zion mau kemana?"

"Kita ketemu Tante Gem yuk Pa..." tangan Reska yang mengelus kepala Zion berhenti di udara ketika mendengar permintaan putranya. Reska memejamkan mata sesaat. Dia malas menghadapi rengekan Zion untuk bertemu Gemini lagi malam ini.

Dia sudah menjalani hari yang cukup melelahkan seharian ini. Reska hanya ingin istirahat. Kenapa Zion harus membahas hal ini malam-malam begini. Yang lebih mengesalkan lagi dari sekian banyak tempat kenapa permintaan putranya malah untuk bertemu dengan Gemini.

Reska berjongkok di hadapan Zion agar tinggi badannya tidak lebih dari putranya. Dia memperhatikan wajah tampan Zion. Hidung dan bibir Zion adalah duplikat Eleanor. Dia menatap putranya sendu.

"Kalau Papa ajak ke tempat lain Zion mau?" Tanya Reska hati-hati. Zion langsung menggeleng dengan cepat.

"Zion maunya ketemu Tante Gem..." jawaban Zion lagi-lagi harus membuat Reska mengerahkan stok sabarnya lebih banyak. Sulit sekali rasanya memberikan pengertian pada Zion kalau dia belum bisa bertemu dengan Gemini. Harus dengan cara apa lagi Reska membujuk Zion.

"Papa sudah bilang berkali-kali kalau Tante Gemini sedang banyak pekerjaan. Zion tidak bisa bertemu dulu. Kalau Tante Gemini sudah tidak sibuk Papa akan kasih izin Zion bertemu dengan Tante Gemini. Tapi untuk sekarang, boleh tidak Papa minta Zion nurut sama Papa?"

Zion hanya diam, dia menundukkan kepalanya menatap lantai. Reska yang sekarang posisinya memang lebih rendah dari Zion tetap bisa melihat wajah putranya dengan jelas. Dia mengulurkan tangannya dan membelai pipi putranya.

"Papa janji, Zion tahu Papa tidak pernah tidak menepati janji pada Zion kan?" Zion mengangguk lagi. Wajah sedihnya masih begitu kentara. "Terima kasih anaknya Papa. Tidur lagi ya sayang. Mau Papa antar ke kamar?" lanjut Reska yang dijawab dengan gelengan dari Zion.

Thirty Five (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang