36

1.7K 249 17
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih...

***

Gemini tiba di rumah pukul sebelas malam. Keadaan sudah gelap. Dia sempat melihat mobil Reska terparkir, tentu saja lelaki itu pasti sudah pulang semalam ini. Sejauh ini Gemini belum mendapati Reska pulang larut malam atau pagi hari semenjak mereka menikah.

Naik ke lantai dua, Gemini langsung menuju ke kamar mereka. Dan disanalah Reska berada. Sudah bersih dengan pakaian tidurnya, menyandarkan tubuhnya pada kepala tempat tidur sambil membaca buku.

Pandangan mereka bertemu. Satu alis Reska terangkat mendapati penampilan Gemini yang tidak bisa dibilang biasa saja. Istrinya itu seperti habis menghadiri acara resmi. Cantik, namun entah mengapa Reska benci melihat Gemini seperti itu.

"Zion bilang tadi siang kamu sudah pulang, lalu ada janji dan baru balik jam segini?" Reska kembali mengalihkan pandangannya pada buku yang tadi dia baca, meskipun hanya pura-pura karena sekarang tidak mungkin dia melanjutkan membaca.

Gemini masuk dengan tenang, menutup pintu kamar dan duduk di meja rias yang ternyata sudah diperbaiki oleh Reska mungkin. Siapa lagi kan yang mau memperbaikinya, di rumah ini hanya ada mereka berdua yang bisa melakukannya. Gemini boro-boro memperbaiki, ingat saja tidak. Zion juga tidak mungkin.

Dia mengambil kapas dan mulai membersihkan riasannya. Merasa tidak mendapatkan jawaban sama sekali, tatapan Reska mengunci Gemini dari balik cermin. Rasanya seperti mengulang pertengkaran mereka tempo hari. Reska menghembuskan nafasnya, melembutkan tatapannya dan menutup buku yang dia baca serta meletakkannya di nakas yang dekat dengannya.

"Kamu mogok bicara dengan saya sekarang?" kegiatan Gemini terhenti. Kali ini dia membalikkan badannya menghadap Reska. Kemudian mengusapkan lagi kapas ke wajahnya.

"Mau bicara apa?" sahut Gemini tanpa dosa.

"Saya bertanya sama kamu. Tolong dijawab." Gemini melemparkan kapas yang baru dia gunakan ke dalam tempat sampah dengan sedikit kasar.

"Kan kamu sudah tahu aku balik hari ini. Kenapa harus ditanya lagi sih? Nggak bisa apa nggak usah nanya pertanyaan yang sama berkali-kali?" Gemini jadi sewot sendiri. Reska harusnya tahu kalau dia paling benci ditanya berulang kali. Kenapa lelaki yang sekarang menjadi suaminya ini paling suka melakukan hal yang dia benci.

"Kamu habis dari mana?" Reska mengalah. Memberikan isyarat pada Gemini untuk memberitahunya tidak akan berhasil. Sekalipun Gemini tahu maksud pertanyaan Reska adalah kenapa dia pergi tanpa memberitahunya, Gemini tidak akan mengatakannya pada Reska kalau dia tidak mau. Bahkan bertanya secara gamblang seperti ini saja belum tentu ada jaminan mendapatkan jawaban dari wanita ini. Intinya semua tergantung Gemini mau atau tidak memberitahunya.

Reska masih menunggu jawaban dari Gemini yang kini malah menatapnya malas. Sepertinya dia harus bersiap kalau jawaban Gemini tidak sesuai keinginannya atau malah wanita itu menolak memberikan jawaban sama sekali.

"Habis makan malam," mata Reska sedikit membulat penasaran dengan jawaban singkat Gemini. "Sama Dokter Tara. Aku sudah janji ngajak dia makan di salah satu restoran yang baru buka. Sebelum dia keburu berangkat ke Jerman dan mumpung ada waktu. Kalau besok-besok dia sibuk takutnya." lanjut Gemini. Kelewat santai menuturkannya.

Jangan ditanya apakah Reska ingin marah atau tidak sekarang. Tentu saja, namun sebisa mungkin dia tahan. Gemini yang sekarang tidak bisa dihadapi seperti dulu lagi. Kalau Reska keras kepala, Gemini tidak akan mengalah. Yang ada mereka hanya akan berakhir dengan ribut besar.

"Gem, kamu sadar kalau kamu itu istri saya kan? Dokter Tara itu rekan kerja saya, satu rumah sakit dengan saya. Kamu tahu apa konsekuensinya kalau ada yang melihat kalian berdua tadi?" tenang dan penuh pengendalian diri. Reska rasanya seperti sedang memberi pengertian pada Zion sekarang.

Thirty Five (Completed)Where stories live. Discover now