2. Hal Mengejutkan

75 13 0
                                    

 Satu bulan berlalu sejak kejadian di pasar malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan berlalu sejak kejadian di pasar malam. Cinta telah memblokir nomor pria yang dikenalnya bernama Rendra itu. Cinta merahasiakan kepada teman-temannya bahwa dirinya gagal memiliki kekasih. Selama ini Cinta sering diledek karena hanya dirinya lah yang masih jomblo bahkan belum pernah menjalin kasih.

Hari ini teman-temannya baru tahu yang sebenarnya, entah dari mana mereka mendengar. Kini Cinta merasa sangat malu, ia segera pergi menghindar ketika selesai dengan mata kuliahnya. Sesampainya di rumah, gadis itu kembali menangis di kamar mengingat bagaimana dirinya dipermainkan oleh pria yang awalnya sangat ia sukai.

Ponsel Cinta berdering, ada panggilan masuk dari sang Ayah. Cinta segera bangun, menyusut ingus beberapa kali sebelum menjawab.

"Assalamualaikum, Yah?"

"Waalaikumsalam. Kamu kenapa, Dek?" tanya sang ayah, karena suara Cinta sengau.

Cinta kembali menyusut ingus, lalu berdehem. "Enggak papa, Yah. Baru makan mi pedas."

"Kamu udah dibilangin jangan makan pedas terus."

"Ada apa, Yah? Ayah dimana? Katanya mau pulang siang."

"Maaf, Ayah ada meeting. Oh ya, Ayah mau ngingetin acara nanti malam. Kalau Ayah nggak sempat pulang, kamu minta antar Pak Sodik."

"Iya, Ayah ganteng. Ayah kirim alamat restorannya, ya," ucapnya manja sambil memeluk bantal.

"Sampai nanti anak cantik ayah."

Cinta tersenyum mendengar kata manis sang ayah, "Sampai nanti juga Ayahku yang ganteng sedunia."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Cinta adalah putri tunggal, ibunya meninggal ketika ia baru lulus SMP. Setelah hampir tujuh tahun menjadi duda, baru kali ini sang Ayah menjalin hubungan yang serius dengan seorang wanita. Tentu saja atas ijin dari Cinta. Dan malam ini, mereka akan makan malam bersama.

Pukul tujuh malam Cinta baru keluar dari rumah. Sampai di sebuah hotel mewah, Cinta berjalan tergesa mencari restoran sesuai petunjuk sang ayah dalam pesan yang diterimanya tadi siang. Gadis itu berhenti di sebuah taman indoor dengan kolam ikan dan air mancur. Ia tersenyum karena sudah yakin bahwa di situlah arah yang benar, lalu kembali melangkah dengan cepat hingga tak memperhatikan sekitar.

"Aw!"

Cinta tak bisa menjaga keseimbangan, tubuhnya hampir saja ambruk jika saja seseorang yang bertabrakan dengannya tak memegang dengan sigap.

"Maaf," ucap Cinta sambil mengangkat wajah, betapa terkejutnya ketika menatap wajah pria itu. Rendra alias Aksa kini berada di depan mata.

"Kak Re_" ucapan gadis itu terhenti. "Eh, Kak..."

"Aksa," sela pria tampan itu. "Namaku Aksa."

Cinta menghela nafas malas sambil membenarkan letak kacamata, "Terserahlah," gumaman yang dapat didengar oleh Aksa, membuatnya tersenyum samar.

AKSA dan CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang