17. Tresna Apparel

41 10 0
                                    

Mobil kembali melaju dengan pelan karena Aksa menunggu arahan dari Cinta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil kembali melaju dengan pelan karena Aksa menunggu arahan dari Cinta.

"Depan belok kiri, Kak."

"Iya," jawab Aksa yang kemudian mengikuti petunjuk Cinta.

Sampailah keduanya di Le florist. Cinta segera mengambil ponsel dan mencari foto buket bunga yang dikirim atasannya. Cinta menunjukkan foto itu pada karyawan florist.

"Bentar ya, Mbak."

Cinta menunggu dengan gelisah, sementara Aksa menunggu di luar dengan santai. Akhirnya karyawan tadi kembali, tapi tak membawa apapun.

"Maaf, Mbak. Sepertinya ada kesalahpahaman soal pesanan atas nama Raisa," jelas karyawan itu.

"Lho, maksudnya gimana?" tanya Cinta bingung.

"Buket itu belum dibuat. Kami mohon maaf sekali, Mbak," sesalnya.

"Ya udah, buat sekarang bisa kan?" tanya Cinta yang sedang menahan kesal.

"Tapi bunganya nggak sesuai sama di foto katalog."

"Aduh...," Cinta semakin frustasi.

"Ada masalah apa?" tanya Aksa yang sudah berdiri di belakang Cinta.

Cinta berbalik menghadap Aksa, "Ini, buket yang atasan aku pesen ternyata belum dibuatin, terus bunga yang di mau juga nggak ada."

"Emang bunganya mau dikasih ke siapa? Beli yang lain aja, kamu nggak bakal dipecat," ujar Aksa enteng sambil melihat-lihat bunga mawar.

"Moga aja, tapi aku bakal kena omel Bu Raisa"

"Ni, mawar putihnya cantik." Aksa mengambil setangkai mawar putih yang merekah.

Cinta masih tampak ragu, ia menggigit-gigit kuku jemarinya sambil mempertimbangkan usulan Aksa.

"Buruan, nanti kamu telat lho." Aksa mengingatkan.

Akhirnya Cinta meminta karyawan florist membuat buket bunga mawar putih dengan baby breath. Kemudian Aksa memilihkan wrapping warna hitam. Setelah buketnya jadi, Aksa dan Cinta sama-sama tersenyum puas.

"Nah, ini lebih bagus dari yang dipesan itu, aku suka."

Perkataan Aksa membuat kening Cinta berkerut, lalu memandang Aksa dengan bingung. Aksa tersenyum sekilas, kemudian melangkah keluar lebih dulu.

Cinta sedikit merasa lega ketika tiba di area Tresna Grup, sedangkan Aksa menyetir dengan santai mengikuti petunjuk arah dari Cinta. Sampailah mereka di samping gedung Tresna Apparel, tempat Cinta bekerja. Aksa memelankan laju mobilnya.

"Udah, Kak. Di sini aja, mau lewat pintu samping."

Aksa pun menghentikan mobilnya, kemudian memperhatikan Cinta yang bergegas turun.

Cinta ingin berlari, namun kini dirinya memakai sepatu hak tinggi dan rok span, jadi gadis itu hanya bisa berjalan secepat yang ia bisa. Dilihatnya jam di tangan, menunjukkan pukul delapan tepat, membuat Cinta semakin panik. Ketika sampai di lobi, ia segera menemukan rekan satu divisinya. Sebagian karyawan berkumpul di sana untuk penyambutan CEO baru.

AKSA dan CINTAWhere stories live. Discover now