24. Sekretaris Baru Sang CEO

37 9 0
                                    

 Tak seperti biasanya, pagi itu Cinta tiba di Tresna Apparel sesaat sebelum jam kerja dimulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 Tak seperti biasanya, pagi itu Cinta tiba di Tresna Apparel sesaat sebelum jam kerja dimulai. Cinta setengah berlari ke kubikelnya. Raisa tak ada di tempat, jadi seisi ruangan jadi kurang kondusif. Para gadis asik mengobrol, tak terkecuali Hani yang kini baru saja menyadari kehadiran Cinta.

 "Cin, lo tau nggak?" Hani mendekat ke gadis berambut panjang yang kini tampak serius menatap layar komputer itu.

 "Enggak," jawab Cinta sekenanya tanpa mengalihkan pandangan.

 "Ish, bener-bener ni anak." Hani kesal sembari duduk, kemudian mendekat ke Cinta. "Lo nggak tau ada hot news?"

 "Hot news apaan? Ada CEO baru lagi?" Cinta masih menatap layar komputer, benar-benar tak tertarik dengan bahasan Hani.

 "Gue sebagai Pemimpin Pecinta CEO Ganteng, bakal pertama mencalonkan diri." Tiba-tiba Dita berada di belakang Hani dan Cinta.

 "Eh, jangan harap lo menang lawan Cinta," timpal Hani.

 Cinta yang mendengar namanya disebut langsung berhenti mengetik, kemudian memutar kursinya. Cinta memandang Hani dan Dita yang kini berdiri saling berhadapan. Kedua gadis berkacamata itu sedang adu pandang sambil melipat kedua tangan di depan dada.

 "Ini kalian ngomongin apa sih?" tanya Cinta yang benar-benar tak mengerti. 

 Hani dan Dita beralih memandang Cinta. Dita menghela nafas, sedangkan Hani menggeleng.

 "Jadi hot news nya itu Pak CEO ganteng kita lagi cari calon sekretaris baru," jelas Hani yang kemudian mendapat anggukan dari Dita.

 "Dan kabarnya salah satu kriterianya adalah karyawan tetap Tresna Apparel," lanjut Hani.

 "So, gue harus daftar di barisan terdepan," timpal Dita.

 "Emangnya Bu Melisa resign?" tanya Cinta yang jadi penasaran juga.

 Belum sempat Hani dan Dita menjawab, Raisa tiba-tiba datang. Seisi ruangan langsung diam dan kembali ke kubikel masing-masing. Cinta kembali melanjutkan pekerjaannya, sedangkan yang lain memperhatikan kemana Raisa melangkah. Pimpinan divisi marketing itu mendekat ke kubikel Cinta.

 "Cinta," panggil Raisa.

 Cinta sedikit terkejut, kemudian bangun dari duduknya. Raisa melipat kedua tangan di depan dada, memandang Cinta dengan ekspresi yang membuat gadis itu dan yang lain khawatir. 

 "Ada apa, Buk?" tanya Cinta hati-hati.

 "Kamu dipanggil ke ruang CEO," jawab Raisa.

 Cinta bingung, begitupun dengan rekan-rekan kerjanya.

 "Ada apa, ya? Saya berbuat salah?" tanyanya lagi dengan bingung.

 "Kamu akan tahu setelah sampai di sana."

 "Sekarang?" tanyanya lagi, jelas membuat Raisa begitu kesal.

 Hani dan Dita kompak memukul kening masing-masing, tak habis pikir dengan gadis cantik yang banyak sekali pertanyaan seperti biasa.

AKSA dan CINTAWhere stories live. Discover now