24. Askara Bhumi Laksamana

9.1K 629 23
                                    

Typo tandai!
Vote dulu sebelum membaca!!








"Gue denger kemaren lo kambuh ka, benar?" Belum juga kara duduk di kursinya, nares sudah menudingkan pertanyaan yang merusak suasana pagi ini

"Hmm" jawab kara seadanya

"Kok sekarang sering kambuh, lo gak nakal kan?" Gantian kean yang bertanya dengan wajah serius.

Kara menggelengkan kepalanya brutal "engga kok!!, kemaren gak sengaja jatuh" jawabnya cepat

Joan usak rambut kara "lain kali harus hati-hati"

"Hu'um"

"Ngomong-ngomong kalian berdua ambil ekskul apa, kean kan udah fix di basket, kalau lo bedua mau ambil apa?" Tanya nares mengalihkan topik dan memilih memberi pertanyaan soal ekskul yang akan mereka ikuti pada joan juga kara

"Gue bela diri" jawab joan, joan ini memang sedari kecil sudah menyukai ilmu bela diri, makanya dari kecil ia sudah berlatih bela diri, ditambah ayahnya juga atlit bela diri, lihat saja otot besar miliknya, itu sangat menggambarkan bahwa ia sangat menyukai hal-hal yang berbau olahraga tinju

"Lo ambil apa ka?"

"Mungkin lukis" jawabnya sedikit lesu, melukis memang salah satu hoby kara, cuma dia sebenarnya sangat menyukai olahraga basket seperti kean dan kedua kakak kembarnya, tapi mengingat ia tidak boleh beraktivitas berat dan lari-larian sejak kecil, membuat bocah 13 tahun itu menjadikan basket sebatas mimpi saja, kara sering memainkan bola orange itu kok, cuma ya sebatas main-main saja, tidak sampai bertanding seperti kean.

"Jangan sedih, ngelukis kan juga salah satu hoby lo, nanti boleh kok main-main sama gue, asal jangan lama-lama" ujar kean tersenyum tipis, dibalas anggukan kepala oleh kara

"Gue denger minggu depan udah mulai ekskul rutinnya, gue rencana mau lanjutin bakat bola voly gue, sayang banget kalau gue tinggalin"

"Gue setuju res, lo emang sepintar itu kalau soal voly, cocok dah kalau masuk itu lagi, waktu SMP aja gak pernah absen bawa piala" balas kean sedikit membanggakan pencapaian nareska. Memang anak Dinanta yang satu ini berbakat betul soal bola voly, tiap tanding tidak mungkin tidak bawa piala buat sekolah

。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

"Kakak!"

"Adek lo bedua tuh" ucap kailen menyenggol lengan dewa saat melihat kara berdiri tidak jauh dari lapangan basket

Dewa dan gara lantas melihat kearah kara, tidak lupa menyuruh sang adik mendekat dengan gerakan tangan

"Adek kenapa tidak langsung pulang,hm?" Dewa bertanya setelah sang adik berada tepat didepannya, tangan kekarnya turut mengusap lembut kepala kara membuat kailen melongo ditempat dengan mulut terbuka, jarang sekali melihat dewa bersikap manis dan bertutur kata lembut seperti yang barusan ia lihat.

Gara menekan dagu kailen keatas agar tertutup, sebab kailen membuka mulutnya lebar sekali.

"Paman lulu katanya lagi otw, tadi ban mobil kempes makanya telat dikit buat jemput" jawab kara memberi alasan kenapa ia tidak langsung pulang

Gara mengernyitkan dahinya pertanda bingung "paman lulu.. siapa?" Tanyanya untuk melepas rasa penasaran di kepala

Kara menoleh melihat gara "yang tadi pagi nganter aka ke sekolah, masa kakak lupa"

Askara Bhumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang