17. Memory

3.6K 507 41
                                    

Jungkook's POV

Saat aku berhasil menetralkan suasana, gadis itu muncul dari balik pintu.

Aku dan Jinhye berdiri nyaris bersamaan.

"Sera-yah.." panggilku pelan. Pertemuan ini sungguh mengejutkan bagiku.

Kutatap gadis yang baru tiba tersebut dengan sedikit kebingungan. Ia menatapku, lalu kemudian beralih menatap Jinhye.

Dan ia tersenyum.

"Annyeonghaseyo," sapanya ramah sembari sedikit membungkuk.

Aku menatap ke arah Jinhye yang nampak kaget. Kemudian kembali lagi pada Sera.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku, langsung to the point.

Sera tersenyum, "Taehyung oppa mengirim pesan padaku agar menemuimu dan memberikan ini." Ia memperlihatkan sebuah bag paper berwarna coklat padaku.

"Geundae..." Sera melirik Jinhye sebentar. "Sepertinya kau tidak bisa diganggu saat ini," ucapnya kembali menatapku.

"Tidak apa-apa. Urusan kami juga sudah selesai."

"Begitu, ya." Sera mengangguk-angguk.

Sempat, aku melirik Jinhye yang memandangku. Gadis itu nampak kebingungan dari tadi.

Sedikit kugerakkan daguku ke arah pintu untuk menyuruhnya pergi dari sini. Aku tidak ingin ia terlibat ke dalam percakapan bersama Sera.

Namun Jinhye tidak paham, matanya memancarkan kebingungan yang makin nyata.

Lalu, Sera kembali bersuara, "geundae.." ia menoleh pada Jinhye. "Neo nugu ni?" Tanya Sera dengan ekspresi yang masih sama, kalem. (Kamu siapa, ya?)

Jinhye baru saja ingin membungkuk, namun aku langsung merentangkan tangan kananku untuk melarangnya.

Gadis itu sontak memandangku penuh tanda tanya.

"Pulanglah," suruhku padanya.

Jinhye makin kebingungan.

Aku mendengus, "ga.." lalu aku menoleh padanya dan melanjutkan dengan keras, "Garago!" Kuraih tasnya dan melemparkannya padanya. (Pergi dari sini.)

Jinhye terlihat lumayan terkejut. Pupilnya bahkan bergetar luar biasa menatapku.

Sebisa mungkin, kucoba untuk mengabaikannya.

Lalu, gadis itu berjalan dengan cepat ke pintu dan pergi begitu saja.

"Eo, wae?" Sera berbalik dan berniat untuk mengejarnya.

Tetapi aku langsung menahan lengannya. Ia menoleh dengan bingung.

"Eodiga?" Tanyaku dengan tatapan yang jatuh pada matanya. (Mau kemana?)

"Aku ingin menyusulnya. Lagipula aku belum tahu namanya," katanya dengan wajah yang terlihat seperti anak-anak.

"Hajima." Aku menurunkan genggamanku ke pergelangan tangannya. (Jangan lakukan itu.) "Tetaplah disini, bersamaku."

Sera terlihat bingung. Namun detik berikutnya, ia tersenyum malu-malu dan mengangguk.

Kulepas genggamanku padanya dan mengalihkan pandangan. Aku jadi tidak enak pada Gureum, pasti dia sangat terkejut tadi.

Kuhembuskan napas pendek dan menjatuhkan diri kembali ke lantai, Sera melakukan hal yang sama, ia duduk di sampingku, tepat di tempat milik Jinhye tadi.

Photograph.Where stories live. Discover now